Jumat, 15/11/2024 - 22:43 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Rencana Ribuan Hakim Gelar Aksi Protes Soal Kurangnya Kesejahteraan Hakim di Indonesia

image_pdfimage_print

BANDA ACEH  – Ribuan hakim yang tergabung dalam Solidaritas Hakim Indonesia (SHI), berencana akan melakukan protes terkait kurangnya kesejahteraan hakim di Indonesia. Adapun bentuk aksi protes, para hakim akan melakukan cuti bersama pada tanggal 7-11 Oktober 2024.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Rencana aksi protes tersebut, keluar pada saat SHI melakukan audiensi bersama DPR RI, Selasa (8/10/2024). Dalam audiensi itu, setidaknya ada 4 tuntutan utama yang disuarakan. Pertama  Perubahan Peraturan Pemerintah No. 94 Tahun 2012 yang mengatur hak keuangan dan fasilitas hakim.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Besaran gaji hakim saat ini, memang  dianggap tidak layak.  Karena tidak naik selama 12 tahun dan tidak mementingkan kondisi inflasi. Kedua, menuntut pembahasan RUU Jabatan Hakim. RUU ini membahas seluruh hal mengenai para hakim dari proses rekrutmen, promosi, mutasi sampai pengawasan. 

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Tuntutan yang ketiga adalah, mendorong DPR membahas RUU Contempt of Court atau pelecehan terhadap persidangan. Karena banyak sekali pelecehan terhadap proses persidangan baik di dalam ruang persidangan, lingkungan persidangan maupun di luar. 

Berita Lainnya:
Banyak Rakyat Mendoakan Keberhasilan Prabowo-Gibran
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Sedangkan tuntutan yang terakhir adalah para hakim meminta adanya aturan jaminan keamanan bagi hakim dan keluarga. Karena dalam menjalankan tugasnya para hakim kerap mendapatkan intimidasi.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Persoalan tersebut, mendapatkan perhatian serius Ketua Fraksi PKB MPR RI Neng Eem Marhamah Zulfa, dalam keterangannya, di Jakarta, Rabu (9/10/2024), Neng Eem mengungkapkan bahwa aksi tuntutan hakim di berbagai daerah di seluruh Indonesia itu, menunjukkan adanya persoalan yang krusial dalam tata kelola kelembagaan negara. Khususnya yang menyangkut kesejahteraan para hakim. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Kita semua cukup terkejut dengan aksi ribuan teman-teman hakim. Kami memahami apa yang dirasakan teman-teman hakim tersebut. Terlebih, selama 12 tahun tidak ada kenaikan. Saya kira, memang perlu dikaji lagi soal ini,” kata Neng Eem.

Menurutnya, jika persoalan ini berlarut-larut, tidak segera diselesaikan dan dicari solusinya tentu akan berdampak pada kinerja hakim dan mengancam eksistensi lembaga yudikatif. 

“JIka ini dibiarkan akan berbahaya. Akan terjadi pelapukan lembaga yudikatif dan berakibat pincangnya tata kelola kenegaraan. Tentu kita tidak menginginkan ini terjadi. Terlebih, dalam tata kelola kenegaraan kita, kita menganut konsep trias politica,” jelasnya.

Berita Lainnya:
Usai Mobilnya Ditembak Saat Kawal Guru Supriyani, Sudarsono Dicopot dari Camat Baito

Ketua Fraksi PKB MPR RI ini menegaskan  pentingnya penyelesaian yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi para hakim. Menurutnya, hal ini merupakan salah satu upaya dalam penguatan kelembagaan.

Neng Eem meminta agar tiga lembaga negara baik yudikatif, eksekutif , legislatif segera merumuskan dan melakukan langkah-langkah yang efektif untuk menguatkan kembali peran hakim, agar optimal dalam menjalankan fungsinya.

 

“Kita harus segera menuntaskan persoalan ini. Selama ini kita kurang perhatian pada regulasi mengenai kekuasaan kehakiman. Nah, ini momen penting. Kita perlu memastikan bahwa lembaga yudikatif ini benar-benar punya kekuasaan yang setara dengan eksekutif dan legiskatif. Kalau para hakim merasa tidak sejahtera..kan bahaya.  Intinya, kita perlu mendengar teman-teman hakim dan persoalan ini. Dengan meningkatkan kesejahteraan, bisa meminimalisir abuse of power, independensi terjaga dan akan memperkuat secara kelembagaan,” pungkasnya


Reaksi & Komentar

أَوْ كَالَّذِي مَرَّ عَلَىٰ قَرْيَةٍ وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَىٰ عُرُوشِهَا قَالَ أَنَّىٰ يُحْيِي هَٰذِهِ اللَّهُ بَعْدَ مَوْتِهَا ۖ فَأَمَاتَهُ اللَّهُ مِائَةَ عَامٍ ثُمَّ بَعَثَهُ ۖ قَالَ كَمْ لَبِثْتَ ۖ قَالَ لَبِثْتُ يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ ۖ قَالَ بَل لَّبِثْتَ مِائَةَ عَامٍ فَانظُرْ إِلَىٰ طَعَامِكَ وَشَرَابِكَ لَمْ يَتَسَنَّهْ ۖ وَانظُرْ إِلَىٰ حِمَارِكَ وَلِنَجْعَلَكَ آيَةً لِّلنَّاسِ ۖ وَانظُرْ إِلَى الْعِظَامِ كَيْفَ نُنشِزُهَا ثُمَّ نَكْسُوهَا لَحْمًا ۚ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ قَالَ أَعْلَمُ أَنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ البقرة [259] Listen
Or [consider such an example] as the one who passed by a township which had fallen into ruin. He said, "How will Allah bring this to life after its death?" So Allah caused him to die for a hundred years; then He revived him. He said, "How long have you remained?" The man said, "I have remained a day or part of a day." He said, "Rather, you have remained one hundred years. Look at your food and your drink; it has not changed with time. And look at your donkey; and We will make you a sign for the people. And look at the bones [of this donkey] - how We raise them and then We cover them with flesh." And when it became clear to him, he said, "I know that Allah is over all things competent." Al-Baqarah ( The Cow ) [259] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi