OPINI
OPINI

Kang Farid Telah Tiada

image_pdfimage_print

OLEH: ILHAM BINTANG

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

KANG FARID, begitu kami menyapa wartawan senior Farid Ridwan Iskandar (FRI) yang telah tiada. Ia sosok  jurnalis profesional, tekun, sabar mendidik dan mengayomi wartawan bawahannya. Sikap itu tampaknya buah dari sekian tahun ia mengenyam pendidikan hingga sarjana di IKIP Bandung.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Kang Farid salah satu tulang punggung tabloid C&R. Ia memahami betul policy pemberitaan media infotainment yang di masanya terbesar di Tanah Air itu. 

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Kami intens berdiskusi setelah mantan wartawan majalah Tempo itu menjabat Redaktur Pelaksana Tabloid C&R. Jabatan terakhir almarhum sebelum tabloid C&R tutup tahun 2019, adalah Wakil Pemimpin Redaksi. 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Setelah tabloid C&R tutup Kang Farid kembali ke Bandung. Selama bekerja C&R ia memilih menetap di Jakarta dan hanya sesekali pulang  ke Bandung berkumpul dengan keluarga. Atau keluarganya lah yang mengunjunginya di Ibukota. 

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Memang, boleh dikatakan Kang Farid adalah pelaksana pemimpin redaksi sehari-hari karena kesibukan saya sering bepergian ke luar kota maupun ke luar negeri. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Meski demikian, saat saya berada di luar Jakarta, kami intens berkomunikasi. Dengan komunikasi via ponsel atau kontak WhatsApp (WA) cover story maupun banner (judul sampul) tabloid pada waktu dead line, diputuskan. 

Berita Lainnya:
Siapa Musuh Swasembada Energi Prabowo?

Saya merasa aman dan nyaman memberi tanggung jawab kepada Kang Farid. Kang Farid orang berilmu. Sabar, rendah hati, dan tahu diri : tetap saja dia menyerahkan kepada saya mengambil keputusan terakhir untuk cover story. Hatta, saya sedang berada di Tanah Suci sekalipun. Dia berendah hati mengaku tidak percaya diri untuk menentukan cover story maupun banner atau judul cover. 

Kang Farid yang berinisiasi membukukan reportase jurnalistik dan tulisan komentar saya (baca: tajuk rencana C&R). Dia telaten mengumpulkan tulisan saya: memilih, mengedit, dan sekaligus memberi pengantar beberapa buku kumpulan reportase jurnalistik itu.

Dengan gambaran hubungan kami yang dekat yang lebih sebagai sahabat, jelas  saya merasa sangat kehilangan ketika Jumat (11/10) pukul 11 malam mendapat kabar duka Kang Farid meninggal dunia sejam sebelumnya di RS Advent, Bandung. 

Almarhum sempat dirawat sejak Selasa (8/10) malam di RS itu.”Ayah mendapat serangan jantung dua kali. Selasa malam dan Jumat malam,” kata Gemma Pratama, salah satu putera kembarnya, melalui  telepon, pada Sabtu ( 12/10)siang. 

Berita Lainnya:
Kejar Pajak, Negara Pemalak?

Saya sedih dan menyesal lantaran kurang sehat, sehingga tidak bisa melayat dan mengangtarkan almarhum ke pemakamannya di TPU Sirnaraga, Bandung, Sabtu pagi.

Sebenarnya, Rabu (9/10) petang  saya sudah mendapat informasi mengenai kondisi kesehatannya, namun siapa yang menyangka ia pergi secepat itu.

Pemred Ceknricek.com yang pertama kali mengabarkan Kang Farid mendapat serangan jantung. Tidak lama setelah itu, Arif menyusulkan informasi melegakan mengenai kondisi Kang Farid yang sudah membaik, sudah  sadar, dan dalam penanganan medis di ruang ICU. Alhamdulillah. 

Namun, Jumat (11/10) sekitar pukul 11 malam, masuklah informasi dari berbagai kawan di WA, Kang Farid telah tiada.  Kang Farid wafat dalam usia 65 tahun (kelahiran Februari 1959) meninggalkan istri, empat anak, dan empat cucu.

 

Inna lillahi wa inna ilahi rojiun. Allah SWT telah menetapkan kehendaknya, dan kita hambanya meyakini itulah yang terbaik. Insya Allah, Kang Farid, Husnul Khotimah. Diberikan tempat yang lapang, nyaman, dan indah di sisi Allah SWT. 

Sedangkan keluarga, istri, anak, menantu, dan cucu-cucunya yang berduka, diberi kekuatan, kesabaran, dan keikhlasan melepas kepergian almarhum. Selamat jalan, Kang.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya