NASIONAL
NASIONAL

Bukan Semata-mata Faktor Kinerja, Dedi Kurnia Ramalkan 4 Menteri Ini akan Dicopot Jokowi

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Di tengah munculnya wacana perombakan kabinet yang dikabarkan dilakukan hari ini Rabu (15/6), Presiden Joko Widodo diingatkan untuk mengevaluasi beberapa menteri yang dianggap gagal karena memiliki kinerja buruk.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan ada beberapa pembantu Jokowi yang kerjanya buruk. Ia menyebutkan salah satunya adalah Menteri perdagangan M. Lutfhi. Ia dinilai punya masalah kinerja karena tidak berhasil mengawal proses perdagangan nasional.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Mendag punya masalah soal kinerja, dan layak diganti karena kegagalanya mengawal perdagangan nasional yang berimbas pada publik,” demikian kata Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (15/6).

Berita Lainnya:
Cabup Indramayu Nina Agustina Ngamuk: Saya Anak Da'i Bachtiar, Lucky Hakim: Saya Bukan Anak Jenderal
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Selain itu, menteri lainnya yang perlu mendapatkan catatan penting adalah Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dan Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Pengamat jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini berpendapat karena alasan harus ada partai yang bergabung ke pemerintah, ada beberapa menteri yang perlu dicukupkan untuk bersama pemerintah. Artinya, selain faktor kinerja, alasan politik akomodir juga menjadi faktor perombakan kabinet Jokowi.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Untuk itu Mendag, Menteri ATR, Menaker atau Mentan, dirasa cukup sudah membersamai pemerintah. Meskipun dengan alasan yang berbeda, beberapa karena kinerja buruk, beberapa lainnya bisa saja soal akomodasi yang sudah selesai,” jelas Dedi.

Berita Lainnya:
Isi Pertemuan Prabowo dan SBY Senin Malam, Benarkah Tawaran Jadi Wantimpres Ditolak?
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Saat ditanya apakah Jokowi akan melakukan reshuffle, Dedi mengaku kesulitan membaca peluang realisasi perombakan. Sebab, meski Jokowi memiliki hak prerogatif, situasi hari ini lebih mungkin perombakan merupakan keputusan kolektif koalisi pemerintah, utamanya PDIP.

“Satu sisi memang kedaulatan Jokowi tidak menonjol, sisi lain reshuffle bisa saja soal akomodasi politik, belum tentu soal kinerja,” pungkasnya.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya