NASIONAL
NASIONAL

Polisi Kerahkan 631 Personel Gabungan Kawal Unjuk Rasa BEM SI di Depan Gedung DPR RI

image_pdfimage_print

BANDA ACEH  – Polres Metro Jakarta Pusat mengerahkan 631 personel gabungan mengawal unjuk rasa  Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan di depan gedung DPR/MPR RI.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Total 631 personel gabungan,” ucap Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan, Rabu (16/10/2024).

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Susatyo menyebut jumlah personel disebar ke beberapa titik yang jadi lokasi aksi. 

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Menurutnya, rekayasa lalu lintas akan dilakukan namun bersifat situasional melihat kondisi di lapangan.

Berita Lainnya:
Prabowo akan Putihkan Utang 6 Juta Petani dan Nelayan
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Lokasi aksi di DPR, Patung Kuda, Bundaran HI dan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Kalau eskalasi meningkat maka arus lalin akan dialihkan,” kata dia.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Susatyo minta semua personel yang bertugas mengedepankan tindakan persuasif dan pelayanan humanis. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Massa yang menyampaikan pendapat diminta untuk tetap menjaga ketertiban sesuai aturan.

Elemen yang berunjuk rasa yakni BEM SI Kerakyatan  menjelang habis masa jabatan Presiden Joko Widodo.

Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan Satria Naufal mengatakan aksi dimulai pukul 13.00 WIB dengan arak-arakan dari Gedung TVRI sampai pada titik pusat aksi di Gedung DPR RI.

Berita Lainnya:
Pergoki Putrinya Lagi Asyik VCS, Ayah di Rejang Lebong Bukan Marah malah Memerkosanya

Ia menjelaskan aksi bertajuk ‘Menghitung Hari Menuju Pengadilan Jokowi‘ ini merupakan bentuk pengawalan menuju hari-hari turunnya presiden RI selama dua periode itu.

“Sore nanti adalah aksi simbolik namun begitu esensial dalam memaknai 10 tahun kepemimpinan Joko Widodo. Kesengsaraan, tangisan, ketakutan, kepalsuan dan lainnya akan kita luapkan dalam berbagai simbol dan narasi sore nanti,” kata Naufal


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya