NASIONAL
NASIONAL

Ribuan Buruh Demo Hari ini di Monas, Minta Upah Naik

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) bersama Partai Buruh akan menggelar aksi unjuk rasa di sekitaran kawasan Patung Kuda Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat pada Kamis 24 Oktober 2024.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Presiden KSPI sekaligus Partai Buruh, Said Iqbal menjelaskan bahwa aksi ini diikuti tidak kurang dari tiga ribu buruh dari wilayah Jabodetabek.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Massa aksi  membawa dua tuntutan utama. Pertama, naikkan upah minimum tahun 2025 minimal 8-10 persen, dan kedua, cabut UU Cipta Kerja, khususnya klaster ketenagakerjaan dan perlindungan petani.

Berita Lainnya:
Gratifikasi Pensiunan Pejabat MA Zarof Ricar Bikin Mata Terbelalak
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Kenaikan ini sangat wajar, pada dua tahun terakhir buruh hanya mendapatkan kenaikan upah sebesar 1,58 persen, yang bahkan lebih rendah dari inflasi 2,8 persen,” kata Said Iqbal.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Tidak hanya menuntut kenaikan upah, aksi ini juga menuntut pencabutan Omnibus Law UU Cipta Kerja, khususnya pada klaster ketenagakerjaan dan perlindungan petani.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Omnibus Law sangat merugikan buruh dan petani karena memberikan keleluasaan kepada pengusaha untuk memberlakukan kebijakan yang merugikan tenaga kerja, termasuk fleksibilitas kerja yang berlebihan dan minimnya perlindungan kesejahteraan,” kata Iqbal.

Berita Lainnya:
Tom Lembong Sasar Rachmat Gobel di Praperadilan Korupsi Impor Gula
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Lanjut Iqbal, ini merupakan aksi unjuk rasa kaum buruh perdana di pemerintahan Prabowo SubiantoGibran Rakabuming Raka.

Bila aksi tidak didengar atau tanggapi, Iqbal mengajak seluruh buruh mogok kerja.

“Jika pemerintah tetap tidak mau mendengar suara buruh, kami siap menghentikan produksi di seluruh Indonesia. Mogok nasional adalah langkah terakhir yang harus kami ambil,” demikian Iqbal.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya