EDUKASI
EDUKASI

Diduga Dihajar Wali Kelas, Siswa SMP di Bogor Pulang Babak Belur, Pihak Sekolah: Jatuh di Toilet

image_pdfimage_print

BANDA ACEH  – MLI (14), seorang siswa di salah satu SMP swasta di Kota Bogor, pulang dalam keadaan babak belur.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

MLI disebut dipulangkan oleh pihak sekolah. Orang tua korban, M. Umar (39), melaporkan peristiwa itu kepada polisi.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Sebelumnya, Umar mendapat informasi dari teman korban bahwa anaknya dipukuli.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Pulang ke rumah dalam kondisi babak belur, dan pihak sekolah bilang itu jatuh di kamar mandi,” ujar Umar, Selasa, (29/10/2024), dikutip dari Tribun Bogor.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Umar juga berujar ada orang tua murid yang menyebut MLI telah dianiaya.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Tapi di hari Selasanya ada murid dan orang tua murid mengatakan bahwa anak saya itu bukan jatuh, tapi dihajar sampai pingsan, terus setelah pingsan itu ditendang.”

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Kata Umar, berdasarkan informasi yang didapatnya, MLI awalnya berbincang dengan teman-temannya di belakang kursi di area majelis lingkungan sekolah.

MLI adalah ketua kelas sehingga dia dipanggil oleh wali kelasnya yang menjadi terduga pelaku.

Berita Lainnya:
YBM BRILiaN Salurkan 40 Paket School Kit untuk Santri di Rumah Tahfidz Nur Amnah

“Sambil dijewer, ‘Kamu sebagai ketua kelas harus memberi contoh yang baik sama temen-temennya. Mau lagi gak?’ Pas anak saya bilang, ‘Enggak, Pak,’ itu anak saya langsung dihajar sampai pingsan,” kata Umar.

Menurut Umar, selepas dugaan penganiayaan itu terungkap, pihak sekolah sempat datang kepadanya guna meminta maaf.

“Dateng dan minta maaf karena sudah memberi berita yang tak sebenarnya. Jadi, dia minta maaf, tapi kan balik lagi, hukum berjalan,” ucap dia.

Istri Umar atau ibu korban juga sempat datang ke sekolah. Dia ingin anaknya keluar dari sekolah itu.

Pihak sekolah juga menganjurkan MLI keluar dari sekolah.

“Datang ke sekolah ingin keluar dari sekolah itu, cuman dari pihak kepala sekolah sebaiknya MLI harus keluar, ya udah saya juga emang mau keluar. Dengan seperti itu saya bukan menantang, tapi saya emang dari awal pun saya mau anak saya keluar. Ya, (kata pihak sekolah) lebih baik keluar saja gitu, daripada bandel lebih baik keluar aja,” kata Umar.

Berita Lainnya:
BEM FISIP Unair Dibekukan Gara-gara Karangan Bunga untuk Prabowo, Simak Kronologinya

Polisi sudah mendapat laporan kasus dugaan penganiayaan itu. Kini polisi masih mengumpulkan keterangan dari para saksi.

“Kita masih minim info kejadian seperti apa, makanya kita akan dapat keterangan secara runut setelah saksi-saksi terkumpul,” kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi Nugroho, Selasa.

“Untuk terkait penganiayaan siswa sekolah sudah kami terima laporannya,” katanya.

Kata Aji, berdasarkan keterangan sementara, peristiwa ini menimpa korban saat terlapor yaitu, seorang tenaga pengajar, sedang mengingatkan korban. Selanjutnya, terjadilah kekerasan terhadap korban.

“Ada salah satu tenaga pengajar memberitahu atau mengingatkan kepada muridnya pada saat jam pelajaran. Dari keterangan korban, dijewer dan dilakukan pemukulan.”

“Kalau secara fisik kita lihat (luka) ada di wajah sebelah kiri, visum sudah dilakukan. (Pemukulan) rangan kosong, sementara dengan tangan kosong.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya