NASIONAL
NASIONAL

Saling Sentil Cabup Indramayu Nina Agustina dan Lucky Hakim: Bermula dari Video Viral Anak Jenderal

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Saling sentil antara calon bupati Indramayu nomor urut dua dan tiga, Lucky Hakim dan Nina Agustina, masih bergulir hingga penyelenggaraan Debat Pilkada 2024, Senin (4/11/2024), di Hotel Holiday Inn, Pasteur Bandung, Jawa Barat.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Hal ini bermula dari insiden pencegatan yang dikatakan Nina terjadi di Desa Tegaltaman, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, saat dirinya berkampanye, Jumat (1/11/2024).

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Menurut Nina, aksi pencegatan itu disebabkan oleh pendukung Lucky Hakim.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Saat kejadian, kata Nina, ia melihat banyak warga mengendarai motor dan mengenakan seragam pasangan calon (paslon) nomor urut dua.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Padahal, Nina menyebut saat itu tak ada kegiatan kampanye paslon nomor urut dua di Desa Tegaltaman.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Saya tidak mau kalau di situ terjadi apa-apa, saya tidak mau masyarakat diajak atau terprovokasi dan yang paling mengerikan buat saya adalah jika mereka (warga) dua, dua (menunjukkan dua jari) menabrakkan diri ke mobil saya.”

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Saya bisa didiskualifikasi dan saya bisa diperiksa,” jelas Nina dalam konferensi pers yang diterima TribunCirebon.com, Minggu (3/11/2024).

Terkait hal itu, Nina pun mengajak khususnya Lucky Hakim, agar menyelesaikan secara baik-baik apabila memiliki masalah pribadi dengannya.

Nina mengaku, ia sudah mengajak Lucky untuk membangun kolaborasi yang baik saat mereka sama-sama menduduki kursi kepemimpinan Indramayu di periode sebelumnya.

Berita Lainnya:
Tantangan Prabowo Selaraskan Kembali Kata dan Perbuatan yang Dirusak Jokowi

Tetapi, saat itu, Lucky memilih mundur dari jabatannya sebagai Wakil Bupati Indramayu.

“Jika Anda (Lucky Hakim) punya masalah pribadi, ayo sama-sama selesaikan dan bertemu dengan saya.”

“Jangan menghancurkan Indramayu yang sedang membangun dan jangan memprovokasi masyarakat Indramayu, tidak perlu menjelekkan saya,” tegas Nina.

Sebagai informasi, aksi pencegatan itu disebut-sebut menjadi penyebab Nina mengamuk hingga membawa-bawa nama ayahnya, mantan Kapolri Jenderal (Purn) Pol Da’i Bachtiar.

Dalam video yang viral, terlihat Nina meminta seorang warga untuk menunjukkan KTP mereka, sambil menegaskan dirinya adalah anak Da’i Bachtiar. 

“Saya anak Da’i Bachtiar,” ujar Nina dengan suara tinggi.

Lucky Hakim: Saya Bukan Anak Jenderal

Mengetahui namanya disebut-sebut Nina Agustina saat klarifikasi, Lucky Hakim memberikan komentar.

Terkait aksi warga Desa Tegaltaman yang mengacungkan dua jari saat Nina berkunjung, Lucky menilainya sebagai hal biasa.

Menurutnya, aksi itu menunjukkan isi hati sebenarnya para warga yang menginginkan ganti bupati.

Karena itu, ia mengaku heran, mengapa Nina mempermasalahkan hal tersebut.

“Apakah salah kalau ada orang pingin begini (menunjukkan dua jari)? Salahnya di mana?”

“Kecuali dia melakukan tindakan yang tidak sopan dalam asas etika, misalnya seperti menunjukkan di depan mukanya,” beber Lucky, Minggu, dilansir TribunJabar.id.

Berita Lainnya:
Penyedia Penyimpanan Cloud Tanpa Batas Terbaik 2024

Ia pun menegaskan, bukan dirinya yang menggerakan massa untuk melakukan aksi tersebut.

Sembari menyindir Nina, Lucky mengatakan ia hanya anak tukang bengkel, bukan anak jenderal.

“Saya hanya anak tukang bengkel sepeda di Kedokan Bunder, saya tuh cucunya tukang es gosrok, kakak saya juga petani yang masih ngoyos di sawah.”

“Saya bukan anaknya jenderal, bukan. Saya orang kecil,” pungkas dia.

Berlanjut hingga Debat

Saling sentil antara Nina Agustina dan Lucky Hakim berlanjut hingga debat Pilkada 2024, Senin.

Saat segmen pertama, Lucky menyinggung kepemimpinan Nina sebagai Bupati Indramayu.

Ia mengatakan bupati bukan seorang raja yang harus dilayani rakyatnya, namun justru harus melayani.

“Bu Nina, saya nggak berani menjelekkan, Ibu. (Tapi), selama turun ke masyarakat, saya mendengar langsung keluhan masyarakat, seperti sawah kering, sawah yang gagal panen, dangkal muara, sulitnya melaut, sampai sulitnya perizinan, serta lambatnya perbaikan jalan, bahkan masalah sampah yang kian menumpuk.”

“Juga masih banyak yang putus sekolah hingga Indramayu berada di posisi daerah termiskin di Jabar,” urai Lucky, Senin.

Selain mengenai kepemimpinan Nina, Lucky juga bicara semasa dirinya menjabat sebagai Wakil Bupati, mendampingi putri Da’i Bachtiar itu.

Menurut Lucky, ia hanya menerima tiga disposisi dari Nina, selama menjabat sebagai Wakil Bupati.

1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya