BANDA ACEH – Jangkauan serangan roket dan rudal gerakan Hizbullah ke Lebanon ke wilayah pendudukan Israel dilaporkan makin mengkhawatirkan pemukim Yahudi .
Dalam laporan terbaru, Channel 12 Israel melaporkan, Jumat (11/8/2014) kalau sebuah bangunan di lingkungan pemukiman Yahudi di Haifa terkena rudal dalam serangan teranyar yang diluncurkan dari Lebanon.
Laporan menyatakan, serangan terbaru rudal Hizbullah ini menghancurkan sejumlah target termasuk lapangan parkir kendaraan di Kiryat Yam di Teluk Haifa.
“Media Israel melaporkan bahwa sebuah kendaraan terbakar di daerah yang sama setelah pemboman dari Lebanon, namun tidak ada korban luka yang dilaporkan,” kata laporan itu dikutip Khaberni, Jumat.
Laporan mengindikasikan, serangan terbaru Hizbullah ini menunjukkan kalau jangkauan serangan kelompok Lebanon itu kian dalam menyentuh teritorial pendudukan Israel.
Bobol Bandara Ben Gurion
Sebelumnya, Gerakan Hizbullah Lebanon pada Rabu (6/11/2024) mengatakan kalau mereka menembakkan rudal ke sebuah pangkalan militer di dekat Bandara Ben Gurion, Tel Aviv, ibu kota wilayah pendudukan Israel
Pernyataan Hizbullah dikonfirmasi media Israel yang melaporkan pada Rabu kalau sebuah roket telah mendarat di dekat airport bandara.
Media Israel melaporkan, sebuah rudal jatuh di Bandara Internasional Ben Gurion, dan Saluran 12 Israel mengonfirmasi kalau lalu lintas udara telah terhenti di Bandara Ben Gurion setelah rudal tersebut jatuh.
Otoritas bandara mengatakan penerbangan di bandara sempat berhenti namun operasional akhirnya dilanjutkan seperti biasa.
Sementara itu, polisi Israel mengkonfirmasi bahwa pecahan rudal jatuh di wilayah Tel Aviv, tanpa menimbulkan korban jiwa.
Pakar militer dan ahli strategi asal Lebanon, Brigadir Jenderal Hassan Jouni, menyatakan Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv merupakan gerbang internasional utama Israel.
“Jatuhnya sebuah rudal di bandara tersebut merupakan “awal dari penargetan wilayah Israel yang berada dalam garis merah”,” katanya menganalisis kejadian tersebut dilansir Khaberni, Kamis (7/11/2024).
Menurut Brigadir Jenderal Johnny, Bandara Ben Gurion selama dianggap berada di luar jangkauan penargetan pihak-pihak yang bermusuhan Israel.
“Dengan Bandara Ben Gurion saat ini juga menjadi sasaran dengan rudal yang tepat mencerminkan “konflik yang memasuki tantangan dan eskalasi besar yang sangat berbahaya”,” kata Hassan Jouni.
Asap ledakan rudal membumbung di kawasan Bandara Ben Gurion
Asap ledakan rudal membumbung di kawasan Bandara Ben Gurion, pintu gerbang utama Israel di Tel Aviv, Rabu (6/11/2024).
Rudal dilaporkan diluncurkan oleh gerakan Hizbullah Lebanon.
Dia mengatakan dalam analisis situasi militer di Lebanon, penargetan Bandara Ben Gurion menegaskan kalau pihak yang meluncurkan rudal tersebut (Hizbullah) memiliki rudal strategis yang cerdas.
Cerdas yang dimaksud adalah adanya pemilihan penggunaan rudal berdasarkan jangkauan yang tepat dan akurasi dalam mencapai sasaran.
Dia menghubungkan penargetan Bandara Ben Gurion dengan peringatan 40 hari pembunuhan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah oleh pesawat Israel dalam serangan udara di pinggiran selatan Beirut.
Brigadir Jenderal Hassan Jouni juga menghubungkan penargetan bandara Israel dengan momen kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS, dan kegembiraan para pejabat Israel atas kemenangan tersebut.
Ia menilai kegagalan sistem pertahanan Israel dalam melindungi Bandara Ben Gurion bukanlah hal baru, sebab sebelumnya mereka gagal melindungi rumah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang menjadi sasaran drone yang diluncurkan Hizbullah.
Mengenai dampak penargetan Bandara Ben Gurion, Brigadir Jenderal Johnny memperkirakan tentara Israel akan melakukan serangkaian serangan terhadap pihak yang meluncurkan rudal tersebut, mengingat dalam konteks yang sama belum ada pihak yang mengumumkan tanggung jawabnya atas operasi tersebut.
Namun Hizbullah kemudian mengumumkan bahwa mereka telah “membom pangkalan Tsarvin di dekat Bandara Ben Gurion, selatan Tel Aviv, dengan rentetan rudal tertentu,”.