ACEH

Ketua DPRA Minta Pj Gubernur Aceh Evaluasi Manajemen RSUDZA

image_print

BANDA ACEH – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Zulfadli, menyayangkan terjadinya pemadaman listrik di ruang Poli Hemodialisa Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, pada hari Senin, 11 November 2024. Pemadaman tersebut terjadi ketika proses hemodialisis kepada pasien di rumah sakit tersebut.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Itu sudah berulang kali terjadi, kami minta Pj Gubernur Pak Safrizal segera mengevaluasi manajemen rumah sakit,” kata Zulfadli, Senin, 11 November 2024.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Advertisements

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Zulfadli mengatakan dia sudah beberapa kali mendapatkan informasi tentang padamnya arus listrik pada ruangan poli hemodialisa RSUZA ketika pasien sedang melakukan proses cuci darah. Manajemen rumah sakit, kata Zulfadli, terkesan bermain-main dengan nyawa pasien yang sedang dirawat.

Berita Lainnya:
Pj Gubernur Lantik Komisioner KPI Aceh Periode 2024-2027
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Jika memang ada pemadaman dari PLN, seharusnya rumah sakit harus lebih siap,” kata politisi Partai Aceh ini.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Advertisements

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Zulfadli menjelaskan, RSUZA saat ini berstatus Badan Layanan Umum Dareah (BLUD) yang merupakan badan usaha. Seharusnya, kata dia, dengan status tersebut RSUZA bisa lebih maksimal memberikan pelayanan kepada pasien.

Berita Lainnya:
Relawan Pribumi Pidie Nyatakan Siap Menangkan Pasangan Bustami-Fadhil

“Kami minta PJ Gubernur benar-benar mengevaluasi manajemen RSUZA secepatnya. DPRA tidak ingin pelayanan terhadap kesehatan rakyat Aceh terkendala karena ada persoalan teknis yang terlambat ditangani oleh manajemen. Proses cuci darah itu berhubungan dengan nyawa, hidup mati pasien,” kata dia.

Advertisements

Zulfadli juga mengatakan, jika manajemen rumah sakit tidak berubah maka pihaknya akan menggunakan kewenangan yang ada di DPR Aceh untuk melaksanakan upaya lebih lanjut.

Advertisements


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya