NASIONAL
NASIONAL

Tekanan Mental Perang Gaza Bikin 6 Tentara Israel Pilih Akhiri Hidup

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Tekanan mental parah yang disebabkan perang berkepanjangan di Jalur Gaza, membuat setidaknya enam tentara Israel memilih untuk mengakhiri hidup mereka dalam beberapa bulan terakhir.Mengutip TRT World, Sabtu (23/11/2024), berdasarkan investigasi surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, jumlah bunuh diri tentara Israel mungkin lebih tinggi karena militer Negeri Zionis itu belum merilis angka resmi, meskipun berjanji untuk mengungkapkannya pada akhir tahun ini.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Laporan yang dirilis pada Jumat (22/11/2024) itu menyoroti krisis kesehatan mental yang lebih luas di dalam militer Israel yang terlibat dalam pembantaian warga Palestina dan penghancuran massal di Gaza, daerah kantong Palestina yang terkepung selama lebih dari satu tahun terakhir.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Sejak 7 Oktober tahun lalu, militer Israel telah membunuh warga sipil di Gaza, menghancurkan permukiman, menggali kuburan massal, menghancurkan pemakaman, mengebom toko-toko dan bisnis, meratakan rumah sakit dan kamar mayat, menabrakkan tank dan buldoser, menyiksa warga Palestina yang dipenjara dengan anjing dan listrik, melakukan eksekusi palsu terhadap tahanan, dan bahkan memperkosa banyak perempuan Palestina, termasuk yang masih di bawah umur.

Berita Lainnya:
Prabowo Hapus Utang Macet Petani dan Nelayan, Wujud Keberpihakan Pemerintah pada UMKM Pangan
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Menunjukkan perilaku sadis selama genosida, tentara Israel telah mengejek tahanan Palestina dengan mengeklaim bahwa mereka sedang bermain sepak bola dengan kepala anak-anak mereka di Gaza.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Pasukan militer Israel telah menyiarkan langsung ratusan video tentara yang menjarah rumah-rumah warga Palestina, menghancurkan tempat tidur anak-anak, membakar rumah sambil tertawa, mengenakan pakaian dalam warga Palestina yang mengungsi, dan mencuri mainan anak-anak.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Dalam misi mereka untuk menghapus Palestina, pasukan militer Israel telah membunuh banyak bayi, petugas medis, atlet, dan jurnalis dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam perang mana pun di abad ini.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Namun sekarang, hal itu harus dibayar dengan harga yang mahal. Ribuan tentara Israel telah mencari bantuan dari klinik kesehatan mental militer atau psikolog lapangan, dengan sekitar sepertiga dari mereka yang terkena dampak menunjukkan gejala gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Berita Lainnya:
Firdaus Oiwobo Bela Ivan Sugianto: Polisi Harus Adil, Tangkap Juga Siswa yang Bully Anak Ivan

Menurut penyelidikan, jumlah tentara Israel yang menderita trauma psikologis mungkin melebihi mereka yang mengalami luka fisik akibat perang.

Harian Yedioth Ahronoth mengutip para ahli yang mengatakan bahwa tingkat penuh dari krisis kesehatan mental ini akan menjadi jelas setelah invasi militer berakhir dan pasukan kembali ke kehidupan normal.

Pada Maret 2024, Kepala Departemen Kesehatan Mental Militer Israel Lucian Tatsa-Laur mengatakan kepada surat kabar Haaretz bahwa sekitar 1.700 personel tentara mereka telah menerima perawatan psikologis.

Sejak itu, banyak laporan telah muncul yang menunjukkan bahwa ribuan tentara menderita masalah kesehatan mental karena penempatan yang diperpanjang di Gaza dan wilayah agresi baru mereka di Lebanon selatan.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya