NASIONAL
NASIONAL

Sosok Denden Imadudin, Pegawai Komdigi Tersangka Judi Online, Dikenal Suka Tanya soal Agama

image_pdfimage_print

BANDA ACEH  – Satu di antara pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tersangka kasus judi online, Denden Imadudin Soleh, dikenal suka bertanya soal agama.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

Hal ini dikatakan tetangga tempat tinggal Denden, IL (46).

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Menurut IL, Denden aktif mengikuti pengajian setempat.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

IL juga mengatakan Denden termasuk suka diskusi soal agama.

“(Denden) termasuk sering (terlibat kegiatan pengajian). Asyik kalau lagi ngobrol-ngobrol masalah keagamaan, dia suka nanya,” ungkap IL, Selasa (26/11/2024), dikutip dari Kompas.com.

Lebih lanjut, IL juga menyebut Denden adalah warga yang ringan tangan.

Tak jarang Denden memberikan donasi untuk kegiatan lingkungan.

“Aktif mau ngasih donasi, besar-kecil itu relatif, tapi dia berkontribusi,” imbuhnya.

Diketahui, Denden saat ini tinggal di sebuah perumahan elite di kawasan Kota Bekasi, Jawa Barat.

Di perumahan itu, Denden tinggal bersama istri dan dua anaknya.

IL menyebut Denden termasuk warga baru di perumahan itu.

Denden, kata IL, menempati rumah di perumahan tersebut sejak 2020.

“(Denden) termasuk warga baru. Sudah tinggal sejak tahun 2020,” jelas IL.

Tak sembarang orang bisa masuk perumahan elite tempat tinggal Denden.

Sebab, setiap pengunjung harus melapor terlebih dulu kepada sekuriti yang berjaga.

Suka Foto Bareng Pejabat

Selain tinggal di perumahan elite, Denden Imadudin tampaknya juga punya gaya hidup mewah.

Berita Lainnya:
Sinyal Ditawari Wantimpres, AHY Buka Isi Pertemuan Prabowo dan SBY

Ia beberapa kali pergi ke luar negeri untuk mendukung Timnas Indonesia bertanding.

Momen ini diabadikan Denden dan diunggah di akun Instagram pribadinya.

Selain pelesiran untuk mendukung Timnas Indonesia, Denden juga berulang kali mengunjungi Tanah Suci.

Ia juga diketahui sering berfoto bersama pejabat negara, termasuk Menteri BUMN, Erick Thohir, dan adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo.

Polisi Pastikan Pengusutan Judol Belum Selesai

Sebelumnya, Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, menegaskan pihaknya masih akan melanjutkan pengusutan kasus judi online, meski sudah menetapkan 24 tersangka.

Wira mengatakan, sejumlah pejabat negara, bahkan sekelas menteri, tengah diperiksa sebagai saksi dalam kasus judi online yang melibatkan pegawai Komdigi.

“Apakah ada pejabat lain yang diambil keterangan ini masih berproses,” kata Wira kepada wartawan saat konferensi pers pengungkapan perjudian online, Senin (25/11/2024).

Wira memastikan proses pengembangan akan kembali dilakukan setelah Pilkada Serentak Rabu (27/11/2024).

“Jadi kemungkinan nanti setelah pilkada kami akan melakukan pendalaman lebih lanjut,” tandasnya.

Diketahui, polisi telah menetapkan 24 tersangka dalam kasus judi online yang melibatkan pegawai Komdigi.

Dari 24 tersangka itu, empat di antaranya buron alias masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).

“Total penyidik menangkap 24 orang tersangka dan menetapkan 4 orang sebagai DPO,” kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta.

Berita Lainnya:
Beri Ancaman, Pemimpin Tertinggi Iran: Rezim Zionis dan AS Pasti Terima Balasan yang Menghancurkan

Berikut tersangka dan perannya dalam kasus judi online yang melibatkan pegawai Komdigi:

A, BN, HE, dan J (DPO): bandar atau pengelola situs judi online;

B, BS, HF, BK, JH (DPO), F (DPO), dan C (DPO): agen pencari situs judi online;

A alias M, MN, dan DM: mengumpulkan daftar situs judi online sekaligus menampung uang setoran dari agen;

AK dan AJ: memverifikasi situs judi online agar tak diblokir.

Adapun oknum pegawai Komdigi yang ditetapkan tersangka berjumlah sembilan orang masing-masing berinisial DI, FD, SA, YR, YP, RP, AP, RD, dan RR.

Mereka menyalahgunakan kewenangan pemblokiran website.

Dua orang berinisial D dan E berperan dalam melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Selanjutnya, satu orang berinisial T berperan merekrut para tersangka. 

“Satu orang merekrut dan mengkoordinir para tersangka khususnya tersangka M alias A, AK dan AJ sehingga mereka memiliki kewenangan menjaga dan melakukan pemblokiran website judi T,” jelas Karyoto.

Kasus ini terungkap saat pihak kepolisian menyelidiki website judi online bernama Sultan Menang hingga akhirnya berhasil membongkar ‘kantor satelit’ yang dipakai pegawai oknum Komdigi terlibat judi online di kawasan Galaxy, Kota Bekasi.

1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya