BANDA ACEH -Ide mengembalikan Polri di bawah TNI sebagaimana disampaikan politisi PDIP, Deddy Sitorus sama saja mengerdilkan kerja kerja Korps Bhayangkara.
“Tentu ini mengerdilkan kerja-kerja Polri. Bagaimanapun juga, Polri sudah berupaya menjadi institusi yang baik sebagai penjaga keamanan, pengayom, pelindung masyarakat,” kata Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas, Sabtu, 30 November 2024.
Sebaliknya, jika kinerja Polri dianggap belum maksimal, maka langkah yang harus ditempuh adalah mengevaluasi dan menyempurnakan, bukan malah menghilangkan fungsi institusi itu sendiri.
Senada dengan Fernando, Aktivis Muda Pro Demokrasi, Achmad Fanani menyebutkan usulan Dedi Sitorus untuk mengembalikan Polri ke TNI dan di bawah Kemendagri adalah langkah kemunduran.
“Kita tahu Polri itu anak kandung reformasi, jadi harus kita jaga sama-sama. Harus kita kawal bersama sehingga bisa bekerja dengan baik, bersih, transparan hingga profesional. Bukan dibalikin lagi mundur ke belakang di bawah Kemendagri,” tandasnya.
Dedy sebelumnya mendorong Polri kembali berada di bawah kementerian atau TNI. Ia berdalih, hal itu demi reformasi Polri serta mencegah oknum bermain politik.
“Kami sedang mendalami kemungkinan untuk mendorong Kepolisian Negara Republik Indonesia kembali di bawah kendali Panglima TNI atau dikembalikan ke bawah Kementerian Dalam Negeri,” kata Deddy belum lama ini.