NASIONAL
NASIONAL

Tak Hanya Diklaim Punya 200 Ton Emas, Eks Presiden Suriah Assad Timbun Rp1,1 T di Bank Inggris

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Mantan Presiden Suriah Bashar al-Assad dilaporkan menimbun uang senilai lebih dari 55 juta poundsterling atau sekitar Rp1,1 triliun di rekening bank di Kota London, Inggris.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM Expired Bank Aceh Syariah

Laporan surat kabar Inggris bernama I Paper menyebutkan uang itu adalah bagian dari dana sebesar 163 poundsterling yang ditimbun oleh Assad dan keluarganya di rekening-rekening bank Inggris.

ADVERTISEMENTS
Selamat Milah BPKH ke 7 Tahun

I Paper mendasarkan laporan itu pada narasumber perbankan yang diperolehnya.

ADVERTISEMENTS
QRIS Merchant Bank Aceh Syariah

Adapun dokumen pengadilan dari tahun 2011 menyebutkan bahwa Assad memiliki sekitar 40 juta poundsterling di sebuah rekening bank HSBC di London.

ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

Dikutip dari The New Arab, uang atau dana itu sudah dibekukan lewat sanksi yang dijatuhkan terhadap rezim Assad. Akibatnya, Assad tidak bisa mengaksesnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

Karena terus berbunga, simpanan itu kini bernilai lebih dari 55 juta poundsterling.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Assad dijatuhi sanksi setelah dia menindak tegas para pengunjuk rasa menjelang Perang Saudara Suriah pada 2011 silam.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari KORPRI ke-53

Dia diyakini memiliki kekayaan hampir 12,5 juta miliar poundsterling atau sekitar Rp252,7 triliun.

Kekayaan itu berbentuk aset berupa 200 ton temas, rumah-rumah di berbagai belahan dunia, dan jaringan bisnis di Timur Tengah dan lainnya.

Pemerintah Inggris juga telah membekukan aset milik paman Assad, Riffat al-Assad. Aset itu termasuk rumah enam lantai senilai 26 juta poundsterling di Mayfair.

Berita Lainnya:
Mutasi TNI: Jenderal-jenderal Dekat Jokowi Ini Mulai Tergeser, Ada yang Dipindah Jadi Dosen

Menurut I Paper, muncul permintaan agar para menteri di Inggris menggunakan Undang-Undang Hasil Kejahatan 2002 untuk mengambil alih dana itu. Dana tersebut nantinya akan diberikan kepada pemerintahan baru di Suriah apabila sudah berdiri.

“Inilah waktu terakhir yang memungkinkan bagi pemerintah Inggris untuk mengambil tindakan yang menentukan guna membantu korban konflik Suriah dan rezim Assad,” kata mantan Ketua Partai Konservatif Sir Iain Duncan Smith kepada i Paper.

Seperti Duncan, politikus John McDonnell menyebut pemerintah Inggris harus bergerak cepat guna membekukan aset Assad dan menggunakannya untuk kemakmuran rakyat Suriah.

Razan Rashidi selaku Direktur Eksekutif Campaign Syria, yakni kelompok HAM di Suriah, turut meminta uang Assad dikembalikan kepada rakyat Suriah.

“Jutaan (poundsterling) di bank-bank Inggris dimiliki oleh rakyat Suriah dan telah ditimbung dengan mengorbankan banyak nyawa,” ujar Rashidi.

Seberapa kaya Assad?

Dikutip dari ET Now News, keluarga Assad berkuasa selama puluhan tahun di Suriah dan menguasai banyak sekali uang.

Keluarga itu menjadi pusat jaringan ekonomi terbesar di Suriah. Jaringan itu menyentuh hampir setiap bagian dari ekonomi Suriah dan mendanai rezim itu melalui cara legal maupun ilegal.

Surat kabar Arab Saudi bernama Elav mengungkap kekayaan keluarga berdasarkan informasi dari MI6 atau intelijen Inggris.

Berita Lainnya:
Anggaran Makan Bergizi Rp10 Ribu Per Hari, BGN Klaim Cukup Penuhi Kebutuhan Gizi

Kekayaan keluarga itu termasuk 200 ton emas, uang 16 miliar dolar AS, dan uang 5 miliar euro.

Jumlah itu disebut setara dengan APBN Suriah selama tujuh tahun. Akan tetapi, angka-angka itu belum diverifikasi atau dikonfirmasi secara independen.

Kementerian Luar Negeri AS dalam laporannya tahun 2022 juga memberikan perkiraan tentang kekayaan keluarga diktator itu. Menurut AS, keluarga Assad punya harta sebanyak 1 hingga 2 miliar dolar.

Jumlah pasti kekayaan Assad dan keluarganya susah diketahui lantaran disembunyikan di banyak rekening, perusahaan offshore, dan perusahaan induk bidang real estate.

Mereka juga diduga menggunakan perusahaan cangkang dan identitas palsu guna menghindari sanksi dan deteksi.

Kekayaan keluarga Assad berasal dari hasil legal dan ilegal. Mereka dituding terlibat dalam tindak penyelundupan, perdagangan senjata, narkoba, dan pemerasan.

Uang hasil tindakan terlarang itu disalurkan lewat perusahaan dan organisasi nonprofit sehingga susah dilacak.

Keluarga Shalish, sepupu Assad dari ayahnya, juga menjadi pemain penting dalam kerajaan bisnis Assad.

Dhu-al-Himma Shalish dan Riad Shalish diperkirakan memiliki kekayaan lebih dari $1 miliar. Harta itu berasal dari berbagai bisnis mereka, termasuk dalam bidang konstruksi dan impor mobil

Follow HARIANACEH.co.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya