HIBURAN

Budayawan Ini Berani Bilang Kalau Si Miftah alias Ta’im Itu ‘Gus’ Palsu, Seperti Tukang Copet Katanya

image_pdfimage_print

BANDA ACEH –  Budayawan Mohammad Sobary atau akrab disapa Kang Sobary memberikan tanggapannya mengenai panggilan ‘Gus’ pada Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah.Gus Miftah belakangan ini menjadi perbincangan hangat masyarakat Tanah Air.

ADVERTISEMENTS
Selamat Milah BPKH ke 7 Tahun

Hal itu berawal dari viralnya sebuah video yang memperlihatkan dirinya diduga mengolok-olok seorang penjual es teh, ketika mengisi ceramah di Magelang.

ADVERTISEMENTS
QRIS Merchant Bank Aceh Syariah

Setelah video tersebut ramai, sejumlah video lama Gus Miftah mulai bermunculan di media sosial, termasuk video yang dianggap menghina seniman senior Yati Pesek.

ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

Rekaman ceramah lainnya juga berseliweran di berbagai platform medsos, yang dinilai menimbulkan kontroversi.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

Untuk meredakan polemik yang terjadi, Gus Miftah memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Meski begitu, masyarakat tetap memperbincangkan Gus Miftah, termasuk terkait asal-usul nasabnya hingga penggunaan gelar “Gus”.

Berita Lainnya:
Sunhaji Buat Video Minta Prabowo Tak Pecat Si Miftah alias Ta'im, Netizen Curiga: Apa Bapak Dapat Tekanan?
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari KORPRI ke-53

Gelar “Gus” yang disematkan pada pendakwah kelahiran Lampung, 5 Agustus 1981, itu turut mendapat tanggapan dari Kang Sobary.

M. Sobary menyatakan bahwa ia enggan menyebut Miftah Maulana Habiburrahman dengan gelar Gus Miftah.  

Menurutnya, Miftah Maulana tidak memenuhi kualifikasi untuk menggunakan gelar tersebut.

“Dia (Gus Miftah) nggak berhak atas nama Gus itu,” ujar Mohammad Sobary, dilansir dari kanal YouTube 2045 TV.

“Gus itu posisi tanggung, mau disebut kiai, belum, mau disebut bukan kiai ya tidak bisa. Jadi posisi yang kayak gitu kira-kira karena prosisi transisi secara kultural,” imbuhnya. 

Lebih lanjut, Kang Sobary menjelaskan bahwa “Gus” merupakan panggilan untuk keturunan atau anak kiai sebagai bentuk penghormatan.

“Gus itu harus dzuriyahnya kiai, anak kiai langsung dan hidup di dunia pesantren,” ujar Kang Sobary.

“Panggilan ‘Gus’ sebagai panggilan kehormatan,” sambungnya.

Berita Lainnya:
Viral Si Miftah alias Ta'im Sebut Sinden Yati Pesek kalau Cantik jadi Lonte, Netizen: Wah Pelecehan Verbal Sekarang!

Sobary bahkan menyamakan Gus Miftah dengan seorang pencopet karena mengaku sebagai “Gus”. Ia menegaskan bahwa menurutnya Miftah Maulana itu gus palsu.

“(Gus Miftah) Ya palsu lah, seperti tukang copet itu. Tukang copet kan boleh ngaku apa aja namanya,” ujarnya.

Mohammad Sobary juga mengatakan bahwa keluarga besar dari Kiai Ageng Muhammad Besari di Ponorogo tidak mengakui Gus Miftah sebagai keturunan Kiai Ageng Besari.

Seperti diketahui, sebelumnya Gus Miftah mengklaim bahwa dirinya merupakan keturunan ke-9 dari Kiai Ageng Muhammad Besari. 

“Tapi memang orang ini punya klaim ‘Saya ini trahnya Kiai Ageng Besari, Pesantren Ponorogo’,” ujar Mohammad Sobary.

“Ditolak dari trahnya di sana, kan masih ada dari trahnya Kiai Hasan Besari. Ada cucunya, nggak, dia bohong,” pungkasnya.

Follow HARIANACEH.co.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya