NASIONAL
NASIONAL

Dukung Pembegalan Demokrat oleh Moeldoko, Jokowi Kena Karma Politik

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Mantan Jurubicara Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Dino Patti Djalal, turut mengomentari pemecatan Joko Widodo (Jokowi) dari PDIP.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM Expired Bank Aceh Syariah

Dino menilai peristiwa ini sebagai bentuk “karma Politik” atas tindakan Jokowi yang dianggap cuek atau membiarkan upaya pengambilalihan Partai Demokrat beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENTS
Selamat Milah BPKH ke 7 Tahun

Dino mengaitkan pemecatan tersebut dengan peristiwa di mana Kepala Staf Kepresidenan (KSP) saat itu, Moeldoko, berupaya mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Jokowi dinilai bersikap pasif terhadap tindakan tersebut.

ADVERTISEMENTS
QRIS Merchant Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Pramono-Rano Unggul di Jakarta Utara

“Pemecatan dari PDIP mungkin adalah karma politik bagi Jokowi, karena dulu dari Istana pernah ada konspirasi untuk secara tidak sah mengambil alih Partai Demokrat,” katanya seperti dikutip redaksi melalui akun X, Selasa 17 Desember 2024.

ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

Dino menegaskan bahwa Demokrat memilih tidak membalas tindakan tersebut meski telah memenangkan pertarungan hukum. Namun, ia menyebut bahwa karma tetap berjalan dengan caranya sendiri.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

“Demokrat setelah berhasil mengalahkan upaya take over ini, tidak pernah membalas. Karma terjadi dalam bentuk lain,” kata Mantan Wakil Menteri Luar Negeri RI itu.

Berita Lainnya:
KPU DKI Minta Paslon Tak Buru-buru Deklarasi Kemenangan, Tunggu Rekapitulasi Akhir!
ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi memecat Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, Bobby Nasution, dan 27 kader sebagai anggota partai. Keputusan pemecatan itu dibacakan oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari KORPRI ke-53

Adapun, alasan utama pemecatan terhadap Jokowi terkait adanya pelanggaran etik dan disiplin partai. Jokowi telah menyalahgunakan kekuasaan dengan mengintervensi Mahkamah Konstitusi (MK), yang dinilai merusak sistem demokrasi, hukum, serta moral-etika kehidupan berbangsa dan bernegara.

Follow HARIANACEH.co.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya