OPINI
OPINI

Menelusuri Peran Gen-A, Sebuah Komunitas dalam Mencetak Remaja Sebagai Kader Perubahan

image_pdfimage_print

Penulis: Rahmatal Riza**

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM Expired Bank Aceh Syariah

KOMUNITAS merupakan fondasi sosial yang tak hanya menjadi tempat berkumpul, tetapi juga berperan sebagai kader perubahan. Dalam masyarakat yang semakin kompleks, komunitas memiliki potensi besar untuk menjawab berbagai tantangan, mulai dari isu pendidikan, kesehatan, hingga lingkungan. Selain itu, komunitas menjadi wadah bagi individu untuk berkolaborasi, berbagi ide, dan mengambil tindakan nyata yang berdampak positif.

ADVERTISEMENTS
Selamat Milah BPKH ke 7 Tahun

Remaja, sebagai kelompok yang memiliki energi dan kreativitas tinggi, sedang dalam fase penting dalam pembentukan karakter dan pengembangan jati diri. Namun, tidak semua remaja memiliki akses atau dukungan yang memadai untuk mengoptimalkan potensi mereka. Berbagai permasalahan seperti minimnya edukasi, pengaruh lingkungan negatif, dan kurangnya wadah produktif sering kali menjadi penghalang. Di tengah kebutuhan akan agen perubahan yang mampu menghadapi tantangan zaman, remaja sebenarnya memiliki peluang besar untuk mengambil peran tersebut, tetapi membutuhkan panduan dan ruang untuk berkembang.

ADVERTISEMENTS
QRIS Merchant Bank Aceh Syariah

Komunitas berperan strategis dalam pembinaan karakter, khususnya bagi remaja yang tengah mencari jati diri. Sebagai ruang aman, komunitas menawarkan pendekatan yang lebih personal dan inklusif, membantu remaja belajar, tumbuh, dan mengembangkan nilai-nilai positif seperti tanggung jawab, kepedulian, dan kerja sama. Melalui program-program yang dirancang dengan baik, komunitas mampu membentuk remaja menjadi agen perubahan yang siap menghadapi tantangan masyarakat.

Berita Lainnya:
APBN 2025 Kere Keriting
ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

Salah satu contoh nyata dari peran ini adalah program TaKaSi-SeRa (Taman Edukasi Remaja) yang digagas oleh Generasi Edukasi Nanggroe Aceh (GEN-A). Program ini menjadi bukti bagaimana komunitas dapat menciptakan inisiatif yang berhasil membentuk kader remaja sebagai agen edukasi di masyarakat.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

Program TaKaSi-SeRa di Gampong Jawa, Banda Aceh, dirancang untuk melatih remaja menjadi kader edukasi kesehatan sebaya. Dengan tema “Lingkungan Sehat Bebas Rokok, Gampong Aman Bebas DBD,” program ini mengajarkan remaja untuk tidak hanya memahami isu-isu kesehatan, tetapi juga menyebarkan kesadaran tersebut ke masyarakat sekitar. Salah satu keunggulan program ini adalah pendekatan yang kreatif dan interaktif, seperti permainan edukatif dan pembuatan alat peraga sederhana.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Sebagai contoh, melalui pelatihan bahaya rokok, para remaja tidak hanya diajarkan dampak buruk rokok secara teori, tetapi juga bagaimana menyampaikan informasi tersebut dengan cara yang menarik, seperti membuat alat peraga dari botol bekas untuk mensimulasikan efek asap rokok pada paru-paru. Kegiatan ini tidak hanya membangun pemahaman mereka terhadap isu kesehatan, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri dalam menyampaikan informasi kepada orang lain.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari KORPRI ke-53

Lebih dari itu, TaKaSi-SeRa juga memperkenalkan konsep inklusi sosial melalui cerita motivasi dari tokoh-tokoh inspiratif, seperti Made Wikandana dari UNICEF, yang berbagi pengalamannya sebagai individu dengan disabilitas. Hal ini mengajarkan kepada remaja pentingnya keberagaman dan empati dalam membangun masyarakat.

Berita Lainnya:
Operasi Plastik Revolusi Suriah

Program ini menjadi salah satu contoh bagaimana komunitas dapat berperan sebagai ujung tombak dalam mencetak remaja yang tidak hanya cerdas, tetapi juga peduli dan berdaya. Dengan sinergi yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi internasional, dan masyarakat lokal, TaKaSi-SeRa berhasil menjadi model bagi inisiatif serupa di wilayah lain.

Setelah mengikuti beberapa kegiatan yang diselenggarakan oleh komunitas seperti Generasi Edukasi Nanggroe Aceh (GEN-A), saya semakin yakin bahwa komunitas adalah ujung tombak dalam mencetak remaja sebagai kader perubahan. Komunitas memiliki peran strategis yang tidak hanya membimbing, tetapi juga menginspirasi generasi muda untuk terlibat langsung dalam menghadirkan solusi bagi permasalahan sosial di sekitarnya.

Komunitas seperti GEN-A menunjukkan bahwa pendekatan berbasis komunitas memiliki keunggulan dalam mendekatkan isu-isu kritis kepada masyarakat, khususnya anak muda. Melalui program pelatihan, mereka mampu menciptakan ruang pembelajaran yang interaktif, seperti pelatihan edukasi kesehatan sebaya yang menyoroti bahaya rokok atau pembuatan alat pemberantas jentik nyamuk dari bahan daur ulang. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya membekali remaja dengan pengetahuan, tetapi juga membangun karakter mereka sebagai pemimpin muda yang peduli terhadap lingkungan sosialnya.

Follow HARIANACEH.co.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya