BANDA ACEH – Aksi arogan seorang anggota polisi mengancam tembak pegawai yang bekerja di toko elektronik Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara viral di media sosial.Dalam video yang beredar di media sosial terlihat ada seorang pria berbaju hitam dan seorang wanita berpakaian dinas pemerintahan berada di sebuah toko elektronik.
Pria berbaju hitam tersebut tampak marah kepada seorang pegawai toko itu.
Dalam narasi video tersebut cekcok tersebut berawal saat pria berbaju hitam menanyakan KTP kepada karyawan toko.
“Karyawan toko elektronik bertanya, Buat nanyak KTP saya? Pria (oknum polisi) itu menjawab, Kok marah-marah kau? Dijawab karyawan, Saya marahlah kok nanya KTP”.
Lalu pria tersebut marah dan mengancam akan menembak pegawai tersebut.
“Orang mana kau, ku tembak kau. Salah aku nanyak itu, kan enggak kan?” ujar pria berbaju hitam dalam rekaman yang dibuat pemilik toko dilansir dari kompas.com.
Setelah menyadari aksinya direkam, pria dan wanita itu bergegas meninggalkan lokasi.
“Mau diviralkan ya, Bang?” tanya polisi kepada pemilik toko yang merekam kejadian tersebut.
Pemilik toko kemudian mempertanyakan alasan pria tersebut tersebut ingin menembak karyawan di tempatnya.
“Ya bapak bilang mau nembak siapa? Coba ulang sekali lagi, coba, situ bilang mau nembak siapa? Coba ngomong sekali lagi. Woy kau siapa rupanya,” balas pemilik toko elektronik.
Korban Anak Yatim
Regen, Pemilik Toko 1001 Electronic and Furniture yang menjadi lokasi kejadian menceritakan secara singkat aksi arogan yang diduga dilakukan polisi yang berdinas di Polres Serdang Bedagai.
Menurut Regen, peristiwa terjadi Senin (16/12/2024) siang.
Regen menyampaikan bahwa sejak awal dia tak tahu pelaku yang diduga datang bersama istri dan anaknya adalah anggota polisi Polres Serdang Bedagai.
Semua kegiatan jual beli berjalan seperti pada umumnya sebelum entah apa yang terjadi mengapa yang bersangkutan melakukan ancaman.
“Sejak awal saya kan nggak tahu dia itu Polisi. Dia berbicara dengan karyawan saya ini. Karyawan saya ini anak yatim, Bang. Kasihan lah kalau diancam-ancam begitu,” kata Regen.
“Kalau ada masalah ya sama saya aja sampaikan. Jangan anggota saya. Biar kalau tembak, tembak aja saya. Saya pun udah sakit-sakitan, biar saya aja yang mati,” katanya.
Sejak cekcok tersebut, diterangkan Regen, karyawannya tersebut tak berani pulang ke rumah.
Menurut pengakuan karyawannya, ia takut masih terjadi ancaman hingga pulang ke rumah.
“Dia ini pun sampai takut pulang, Bang,” kata Regen.
Terpisah, Kasi Humas Polres Tebing Tinggi, Iptu Mulyono, mengonfirmasi bahwa pria dalam video tersebut adalah anggota polisi.
Namun, ia belum merinci identitas dan kronologi kejadian.
“Dapat kami jelaskan bahwa anggota polisi tersebut saat ini sudah dalam pemeriksaan dan pengawasan oleh Propam Polres Serdang Bedagai, sehubungan dengan personel Polres Serdang Bedagai,” ujar Mulyono dalam keterangan persnya, Rabu (18/12/2024).
Lakukan Mediasi Tertutup
Terbaru oknum polisi yang mengancam menembak pegawai toko tersebut mengajak berdamai.
Proses perdamaian dengan pihak toko difasilitasi Polres Tebing Tinggi.
Ia datang bersama pegawai toko dan dua orang polisi serta kepala lingkungan setempat.
Seorang polisi lainnya datang ke toko Regen mengenakan pakaian kemeja putih yang diduga merupakan personel polisi asal Serdang Bedagai.
Regen dan pegawainya sempat mengobrol ringan di Taman Musyawarah Polres Tebing Tinggi.
Sebelum mereka diajak ke ruang mediasi yang memakai Ruang Ops Polres Tebing Tinggi.
Kepada reporter Tribun-Medan.com, seorang polisi meminta atensi untuk mereka menyelesaikan hal ini secara internal kekeluargaan.
Proses perdamaian akan menghadirkan pelaku dan disaksikan kepala lingkungan setempat.
“Izin ya Abang-abang kita mediasi dulu. Nanti hasil mediasi dari polisi akan kita sampaikan via humas. Tapi untuk dari pihak si bapak (Regen) bisa nanti diwawancarai setelah ini,” katanya.
Regen sendiri menyampaikan bahwa informasi ini silakan diperoleh dari pihak kepolisian.
Ia sendiri mengisyaratkan diri bahwa siap menerima perdamaian yang dilakukan pelaku dan Polres Serdang Bedagai.