NASIONAL
NASIONAL

Pidato La Nyalla di Acara IKA GP Ansor Disetop Banser, Cak Anam: Banser Sekarang Otak Preman, Rusak!

image_pdfimage_print

BANDA ACEH –Tokoh Ikatan Alumni (IKA) GP Ansor Jatim, Cak Choirul Anam, angkat bicara soal insiden yang dialaminya. Menurutnya, apa yang dilakukan massa Ansor-Banser Surabaya adalah bentuk premanisme.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Itu premanisme dari Banser. Yang saya khawatirkan, tidak tanggung jawab, (mereka) menghentikan pidato Pak La Nyalla, beliau pejabat tinggi Ketua DPD RI, ini yang saya khawatir. Kami maklum mereka preman, tapi Pak Nyalla itu punya Pemuda Pancasila yang juga banyak sekali,” katanya. 

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Pria yang akrab disapa Cak Anam ini menyebut, tindakan massa dari Ansor-Surabaya melanggar aturan.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Tindakan premanisme Banser ini sudah tidak beretika, tidak bermoral dan melanggar aturan. Itu kan pidato pejabat tinggi dan itu online tiba-tiba diambil, kayak preman. Saya nggak bisa menghalangi orang-orang seperti itu (massa Banser-Ansor Surabaya),” jelasnya. 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Jadi ini satu accident, yang saya tidak tanggung jawab orang-orang itu. Jadi yang memakai baju Banser seperti preman. Saya juga nggak melapor ke polisi, untuk apa? Ini persoalan yang alumni sadari, bahwa banser-banser sekarang seperti itu, otak preman, rusak kayak begitu,” tandas Cak Anam.

Berita Lainnya:
Kejagung Tolak Tunjukkan Alat Bukti dalam Kasus Tom Lembong: Itu Konsumsi Penyidikan
ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Sebelumnya diberitakan, acara Silaturahmi Ikatan Alumni GP Ansor yang digelar di halaman gedung Museum Nahdlatul Ulama Kota Surabaya, Jumat (17/6/2022), bubar setelah didatangi puluhan anggota Banser. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Ketua Pimpinan GP Ansor Surabaya, Faridz Afif, menyatakan, organisasi yang mengatasnamakan Ikatan Alumni (IKA) GP Ansor itu ilegal. Dia menegaskan bahwa tidak ada ikatan alumni GP Ansor.

Menurutnya, kader yang telah menyelesaikan khidmatnya di Ansor itu seharusnya melanjutkan pengabdian mereka di Nahdlatul Ulama (NU), bukan malah membentuk ikatan alumni.

Namun, ternyata imbauan tersebut tidak digubris hingga akhirnya silaturahmi IKA GP Ansor tersebut tetap terlaksana.

“Kami tidak mempermasalahkan acara tersebut, tetapi jangan membawa nama Ansor dan Banser. Coba kalau tidak ada kata-kata Ansor dan Banser, tidak akan kami bubarkan,” katanya saat mendatangi lokasi.

Berita Lainnya:
Persepi Dicurigai Lindungi Skandal Data LSI, Dewan Etik Tidak Jujur

Kericuhan terjadi saat para pengurus GP Ansor Surabaya melepas sejumlah atribut yang mengatasnamakan Ansor dan Banser dalam Silaturahmi IKA GP Ansor dan Banser Jawa Timur dan deklarasi Pergerakan Penganut Khittah Nahdliyyah (PPKN).

Kedatangan anggota Ansor dan Banser itu sempat mendapat reaksi dari panitia dan peserta kegiatan. Kedua kubu sempat terlibat adu mulut, tetapi kemudian kegiatan itu berhasil dibubarkan. 

Selain itu, lanjut Afif, Silaturahmi Ikatan Alumni Ansor tersebut juga tidak izin Pimpinan Pusat GP Ansor maupun Pimpinan Wilayah GP Ansor Jatim.

“Kami mendapatkan perintah dari pimpinan pusat dan wilayah untuk menertibkannya,” ujar dia. 

Untuk itu, pihaknya akan melaporkan ke kepolisian terkait pemakaian logo Ansor dan Banser yang dipakai di kegiatan itu. Lagi pula, logo Ansor dan Banser tersebut sudah terdaftar di pemerintah.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya