Filipina Siapkan 7.000 Personel Polisi buat Tangkap Mantan Presiden Duterte
ASIAINTERNASIONAL

Filipina Siapkan 7.000 Personel Polisi buat Tangkap Mantan Presiden Duterte

ADVERTISMENTS
Iklan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H dari Bank Aceh Syariah
image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Pemerintah Filipina kabarnya telah menyiapkan sedikitnya 7.000 personel kepolisian untuk bersiap menangkap mantan Presiden Rodrigo Duterte.

ADVERTISMENTS

The Manila Times, Senin (10/3/2025), melaporkan dari sumber anonim, rencana penangkapan itu sebagai tindak lanjut surat red notice atau daftar hitam dari kepolisian internasional (Interpol).

Sumber itu menerangkan bahwa para personel kepolisian akan menjaga di sejumlah titik masuk termasuk di semua pelabuhan dan bandara jelang kepulangan Duterte dari Hong Kong.

ADVERTISMENTS

Namun, fokus rencana penangkapannya akan lebih dikonsentrasikan di Kota Manila dan tanah kelahirannya di Davao.

Jumlah petugas yang disiapkan disebut dua kali lipat dari petugas dalam perburuan dan penangkapan pendiri sekte sesat Kingdom of Jesus Christ (KOJC) di Filipina, Apollo Quiboloy.

ADVERTISMENTS
Berita Lainnya:
Amerika Serikat - Iran Mulai Berunding: Capai Kesepakatan atau Perang!

Salah seorang perwira tinggi kepolisian Filipina yang minta identitasnya tak disebut mengonfirmasi soal pengerahan polisi untuk menangkap Duterte.

“Kami mengambil semua tindakan pencegahan untuk pengamanan yang diperlukan demi memastikan keamanan publik dan menegakkan kewajiban hukum yang muncul dari pemberitahuan Interpol,” kata pejabat kepolisian tersebut.

Sebelumnya Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) merilis surat penangkapan dan diteruskan dengan surat pemberitahuan atau red notice dari Interpol untuk menangkap mantan presiden Filipina itu.

Berita Lainnya:
7 Tanggal Lahir dengan Rezeki yang Berlimpah: Konon Alam Semesta Senantiasa Berpihak

Duterte diduga terlibat kejahatan hak asas manusia (HAM) saat masih menjabat Presiden Filipina dengan memerintahkan operasi perang terhadap peredaran narkoba selama 2016 hingga 2022.

ICC telah melakukan penyelidikan sejak September 2021 dan mengeklaim sedikitnya ada ribuan aksi pembunuhan di luar hukum dalam operasi perang terhadap narkoba oleh kepolisian Filipina.

Mengutip Inquirer, pemerintah Presiden Filipina Ferdinand ‘Bongbong’ Marcos Jr menyatakan tunduk terhadap perintah ICC dan akan bekerja sama dengan Interpol untuk segera menangkap Duterte.

Duterte saat ini masih berada di Hong Kong setelah pemerintah Filipina mengeluarkan surat cekal terhadapnya.

ADVERTISMENTS
Selamat & Sukses dr. Elfina Rachmi atas pengukuhan sebagai Kepala Instalasi Gizi Rumah Sakit Persahabatan

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

ADVERTISMENTS