NASIONAL
NASIONAL

Luhut ke Grab: Bikin Duit Banyak di Indonesia Tinggalnya di Singapura

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan meminta, perusahaan teknologi Grab bisa memindahkan kantor pusatnya ke Indonesia. Hal itu supaya nantinya tidak ada lagi dual-headquarter, seperti yang saat ini juga ada di Singapura.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Kami akan dukung terus Grab, tapi ada satu permintaan. Bagaimana agar head quarter-nya Grab itu supaya pindah ke Indonesia,” kata Luhut di Jakarta, Selasa, 12 Juli 2022.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Luhut beralasan, dengan besarnya pangsa pasar operasional Grab di Indonesia, setidaknya bisa ada keuntungan bagi Pemerintah Indonesia dari kegiatan bisnis yang dijalankan oleh Grab.

Berita Lainnya:
Ketua MPR Lelang Sapi Limosin Bobot 1 Ton, Hasilnya Disumbangkan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Bikin duitnya paling banyak di Indonesia, tapi tinggalnya di Singapura,” ujar Luhut.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Untuk ke depannya, Luhut mengatakan bahwa pemerintah akan mengembangkan pilot project konversi sepeda motor berbahan bakar minyak ke motor bertenaga listrik. Dia menambahkan, hal itu akan coba dilakukan di sejumlah kawasan destinasi wisata, yang saat ini masih terus dikaji oleh Pemerintah.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Dalam dua setengah tahun ke depan kita buat pilot project-nya untuk di Bali, Borobudur, dan destinasi wisata lainnya. Ini masih kita kaji,” ujarnya.

Berita Lainnya:
Detik-detik Gubernur Bengkulu Diperiksa KPK, Rohidin Mersyah Tiba di Polresta Bengkulu Tengah Malam
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Pada kesempatan yang sama, Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata mengklaim, kendaraan listrik yang saat ini beroperasi turut menghemat biaya operasional mitra pengemudi Grab hingga mencapai 25 persen.

Selain itu, lanjut Ridzki, kontribusi 8.500 unit kendaraan listrik yang dioperasikan Grab saat ini, telah ikut memberikan kontribusi dalam hal penghematan emisi CO2 hingga mencapai sekitar 5.000 ton.

“Atau konversi terhadap BBM 2 juta liter selama ini,” ujarnya.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya