Tubuh Goyah Tangan Kaku di Iran, Putin Benar-benar sedang Sakit?
EROPAINTERNASIONALNASIONAL

Tubuh Goyah Tangan Kaku di Iran, Putin Benar-benar sedang Sakit?

ADVERTISMENTS
Iklan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H dari Bank Aceh Syariah
image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Video Presiden RusiaVladimir Putin tampak goyah dan lengan kanannya kaku selama kedatangannya di Iran pada Selasa, 19 Juli 2022 disorot. Hal itu telah memicu spekulasi bahwa dia dalam kondisi kesehatan yang buruk.

ADVERTISMENTS

Desas-desus semacam itu yang belum terbukti telah membayangu Putin dalam beberapa bulan terakhir. Pun membuat publik mempertanyakan apakah Rusia memiliki rencana untuk kemungkinan mencari pengganti Putin.

Setiap negara diketahui bisa memiliki rencana darurat jika pemimpin mereka tiba-tiba tidak dapat melakukan tugas yang diperlukan, dan Rusia tidak berbeda.  

ADVERTISMENTS
ADVERTISMENTS

Jika Putin mengundurkan diri, meninggal atau diberhentikan dari jabatannya, Konstitusi Rusia menyatakan bahwa perdana menteri akan mengambil alih tugas penjabat presiden, kata Yuri Zhukov, seorang profesor di University of Michigan.

Berita Lainnya:
Viral Mobil Camry Berpelat Ganda, Punya Mabes Polri?

“Faktanya, ini adalah bagaimana Putin naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 1999, menyusul pengunduran diri mantan Presiden Boris Yeltsin pada Malam Tahun Baru,” kata Zhukov, dikutip dari Newsweek, Kamis 21 Juli 2022.

ADVERTISMENTS
ADVERTISMENTS

Perdana Menteri Rusia saat ini adalah Mikhail Mishustin. Pakar politik Rusia dan profesor Universitas Syracuse Brian Taylor mengatakan kepada bahwa kasus Mishustin adalah dia akan menjadi jalan yang paling tidak ditentang jika Putin tiba-tiba harus meninggalkan jabatannya akibat kondisi kesehatan buruk.

Taylor menekankan bahwa tidak diketahui siapa yang disukai elite Rusia.  Bahkan jika Mishustin mengambil alih kursi kepresidenan dalam keadaan darurat, dia mungkin bukan pilihan jangka panjang.

Berita Lainnya:
Tarif Listrik Naik 2 Kali Lipat! PT PLN Ngeles

Dalam sebuah ulasan pada bulan April untuk Urusan Luar Negeri, Taylor menulis secara rinci tentang kekuatan yang dimiliki elit sipil Rusia atas pengambilan keputusan Kremlin tentang kepemimpinan.

Dia mengatakan bahwa sementara Rusia mengadakan pemilihan, hasil pemungutan suara menjadi semakin lebih palsu di bawah kendali Putin dan dia mengangkangi lembaga formal negara itu dan menjadikan dirinya pusat dari segalanya.

“Jika Putin meninggal atau meninggalkan jabatannya secara tak terduga, oleh karena itu, aliansi antar elit setidaknya akan sama pentingnya dengan aturan formal dalam menentukan siapa yang menggantikannya,” kata dia.

ADVERTISMENTS
Selamat & Sukses dr. Elfina Rachmi atas pengukuhan sebagai Kepala Instalasi Gizi Rumah Sakit Persahabatan
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

ADVERTISMENTS