NASIONAL
NASIONAL

Komnas HAM Merasa ada Kejanggalan dengan Luka Tembak Brigpol Yosua, Kenapa ?

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Sejumlah saksi yaitu para ajudan Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo diperiksa oleh Komnas HAM.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Usai pemeriksaan, komisioner Komnas HAM Choirul Anam membeberkan luka tembak yang ada pada jasad Brigpol Yosua Hutabarat alias Brigadir J dalam konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Selasa (26/7).

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Anam mengungkapkan bahwa luka pada jasad Brigadir J kemungkinan disebabkan oleh tembakan dengan jarak yang berbeda-beda dan tidak terlalu jauh.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Kalau dari karakter luka, jaraknya memang tidak terlalu jauh,” kata Anam usai memeriksa ajudan Ferdy Sambo, termasuk Bharada E.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Namun kata Anam, Komnas HAM mengakui adanya kejanggalan pada sejumlah luka tembak di tubuh Brigpol Yosua yakni soal luka peluru masuk dan luka peluru keluar

Berita Lainnya:
Semakin Bar-bar! Warga Bakar-Rusak Puluhan Truk Buntut Tabrak Bocah dan Langgar Jam Operasional
ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Ada pertanyaan, kenapa kok jumlah lukanya masuk dan keluar berbeda? Jumlah luka masuk dan keluar berbeda karena memang ada yang masuk dan keluarnya memang pelurunya masih bersarang di tubuh sehingga jumlahnya berbeda,” ungkap Anam.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Sebelumnya, dari pernyataan Kapolres Metro Jakarta Selatan nonaktif Kombes Budhi Herdi Susianto mengungkapkan bahwa lima tembakan yang dilepaskan Bharada E menimbulkan tujuh luka di tubuh Brigadir J. Adapun pernyataan tersebut berdasarkan hasil autopsi awal.

“Dari hasil autopsi tersebut, disampaikan bahwa ada tujuh luka tembak masuk dan enam luka tembak keluar dan satu proyektil bersarang di dada,” ujar Kapolres Jaksel Kombes Budhi Herdi Susianto di kantornya, Selasa (12/7).

Berita Lainnya:
Kejagung Periksa Ayah Ronald Tannur Terkait Kasus Suap Vonis Bebas Anaknya

Menurut Budhi, Bharada E menggunakan senjata Glock 17 dengan magasin maksimum 17 butir peluru.

“Dan kami menemukan di TKP bahwa barang bukti yang kami temukan tersisa dalam magasin tersebut 12 peluru. Artinya ada 5 peluru yang dimuntahkan,” katanya.

Sedangkan Brigadir J, ditemukan fakta bahwa yang bersangkutan menggunakan senjata jenis HS  dengan 16 peluru di magasennya. Dan polisi menemukan tersisa sembilan peluru yang ada di magasen. Artinya ada tujuh peluru yang ditembakkan dan ini sesuai apa yang ditemukan di TKP.

“Dari lima tembakan yang dikeluarkan E, ada tujuh luka tembak masuk,” demikian Kombes Budhi Herdi.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya