EROPAINTERNASIONALNASIONAL

Bank Dunia Catat Ketimpangan di Indonesia Terbesar Ketiga, Shamsi Ali: Ada yang Bisa Klarifikasi?

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Ketimpangan antara si kaya dan si miskin di Indonesia tercatat berada di urutan 3 besar di dunia berdasarkan laporan bank dunia atau world bank.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Laporan Bank Dunia ini diunggah dalam bentuk gambar oleh President of Nusantara Foundation Imam Shamsi Ali, melalui akun Twitternya, Selasa (26/7).

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Ada yang bisa klarifikasi? World Bank sarankan RI untuk serius akhiri ketimpangan untuk Indonesia,” ujar Shamsi.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Berdasarkan laporan Bank Dunia yang diperolehnya, Shamsi Ali melihat ketimpangan di Indonesia berada di angka 50,3 persen, berada di urutan ketiga di bawah Thailand (50,5 persen), dan Rusia (66,2 persen).

Berita Lainnya:
Lewotobi Laki-laki Meletus hingga Pagi Ini, Status Awas, Dilarang Aktivitas 7 KM dari Pusat Erupsi
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Ketimpangan Indonesia adalah terburuk nomor 3 di dunia dalam konsentrasi kekayaan pada segelintir orang. 1 persen Orang Kaya di RI menguasai 50.2 persen Kekayaan Nasional,” demikian Shamsi Ali memaparkan.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Berdasarkan penelusuran Kantor Berita Politik RMOL, melebarnya ketimpangan di Indonesia yang dilihat dari pendapat yang diperoleh masyarakat, ternyata telah terjadi sejak tahun 1980-an.

Berita Lainnya:
Agresi Tentara Israel Masuk Lebih Dalam, Hizbullah Buat Lebanon Banjir Darah Brigade Golani IDF
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Setelah era orde baru, ketimpangan di Indonesia ternyata belum juga membaik.

Bahkan, hingga tahun 2021 kemarin pendapatan kelompok penduduk 50 persen terbawah hanya Rp 22,6 juta per tahun. Nilai itu jauh lebih rendah jika dibanding kelompok 10 persen teratas yang memiliki pendapatan hingga Rp 285,07 juta per tahun.

Di samping itu, kelompok penduduk 10 persen teratas tercatat menguasai 48 persen dari total pendapatan nasional. 


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya