NASIONAL
NASIONAL

Bukan ke Menteri, Jokowi Kasih Tugas Khusus ke Relawan karena Ada Situasi Rawan?

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan relawannya dianggap karena ada situasi yang rawan. Dan hanya relawan yang bisa mengkondisikan, bukan jajaran menteri Jokowi di kabinet.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Bahkan, para relawan diduga mendapatkan tugas khusus yang tidak bisa dikerjakan oleh menteri.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Seperti disampaikan Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia’s Democratic Policy, Satyo Purwanto, belum pernah ada di era pemerintahan sebelumnya, presiden seringkali membuat pertemuan dengan para pimpinan relawan pendukungnya di tempat kerjanya di Istana Negara.

Berita Lainnya:
Wapres Gibran Terima Kunjungan PM Singapura Lawrence Wong di Hutan Kota Senayan
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Ada beberapa analisis mengenai peristiwa tersebut,” ujar Satyo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (2/8).

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Analisis pertama, kata Satyo, kemungkinan ada situasi yang rawan dan Jokowi menganggap hanya berkoordinasi dengan para relawannya, situasi tersebut paling aman disampaikan dan bukan kepada para menterinya.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Kedua, lanjut Satyo, bisa diartikan kemungkinan bahwa menteri-menterinya sudah terlalu bingung dan tidak tahu harus berbuat apalagi menghadapi dan menutupi persoalan perekonomian dan kerawanan potensi politik ke depan.

Berita Lainnya:
Jadi Preseden Buruk Demokrasi, Dugaan Jokowi & Partai Cokelat Atur Pilkada Mesti Dibuktikan
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Sehingga mungkin saja memberikan ‘tugas khusus’ yang hanya bisa dilakukan oleh relawan, bukan untuk para menteri. Sebab beberapa waktu lalu beberapa kelompok relawan masih kedapatan berkampanye ‘lanjutkan’ atau tiga periode,” paparnya.

“Nah, seandainya tugas model begini, tentu saja tidak bisa diberikan kepada menteri,” pungkas Satyo. 


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya