Jumat, 15/11/2024 - 14:53 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Disbudpar Aceh Bekali Pelajar Keahlian Bermain Geundrang

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Aceh membekali para pelajar di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar dengan keahlian memainkan geundrang, instrument musik khusus dalam beragam pertunjukan adat, tradisi dan budaya di Aceh. Suara tabuhannya menjadi pembeda pada setiap perhelatan yang menarik perhatian banyak orang.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Para pelajar dari siswa sekolah umum, madrasah aliyah dan pesantren ini dilatih selama tiga hari dalam acara bertajuk Pelatihan Seni Tradisi Kebanggaan Geutanyoe. Pelatihan tersebut merupakan salah satu upaya Disbudpar Aceh untuk mengembangkan dan melestarikan seni tradisi Aceh di era globalisasi, serta memperkenalkan kembali seni warisan nenek moyang kepada genarasi muda Aceh, terutama kepada pelajar, sebagai upaya revitalisasi dan pengembangan seni warisan leluhur.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Kepala Bidang Bahasa dan Seni Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Nurlaila Hamjah, S.S0s, M.M, menjelaskan pelatihan seni tradisi ini juga sebagai bentuk menumbuhkan semangat generasi muda dalam menjaga budaya serta internalisasi nilai-nilai seni tradisi yang ada di Aceh. Ia berharap dengan adanya pelatihan tersebut para pelajar juga bisa menjadi duta atau pelaku dalam menjaga dan memberdayakan seni tradisi yang ada Aceh.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Pelatihan sei tradisi itu sebagai salah satu wujud apresiasi terhadap seni tradisi adalah dengan membuka ruang dan kesempatan kepada anak-anak milenial dari siswa sekolah umum, madrasah aliyah dan beberapa pesantren terpadu yang aktif berkesenian untuk belajar dan berlatih secara khusus memainkan alat musik tradisi. Tujuannya selain pembinaan, pelestarian dan pengembangan juga sebagai upaya diseminasi alat musik tiup serune kale, gendrang dan tarian rabbani wahed agar semakin dikenal dan dicintai masyarakat,” jelas Nurlaila.

Berita Lainnya:
PT Pelindo Regional 1 Gelar Program Maritimepreneur untuk UMKM di Belawan
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Sementara itu pelatih menabuh geundrang, Zulkifli mengatakan, menabuh geundrang harus dilakukan dengan ritme tertentu, agar menghasilkan suara dan irama sesuai dengan yang diinginkan. Ia sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Disbudpar Aceh dalam menjaga nilai-nilai seni tradisi.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Pelatihan ini sangat penting dan bernilai manfaat bagi generasi muda Aceh dalam menjaga seni tradisi warisan leluhur. Semoga acara seperti ini bisa terus dilakukan di masa-masa yang akan datang, agar seni leluhur ini menjadi lestari sepanjang masa,” harapnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Salah satu siswa pelajar peserta juga merasa sangat beruntung bisa mengikuti acara pelatihan tersebut. Bagi pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) ini menabuh geundrang tidaklah semudah yang dibayangkan, bukan hanya asal tabu, ia mengaku senang setelah mendapat pelatihan langsung dari pelatih geundrang, sehingga paham bagaimana menabuh geundrang dengan baik sehingga memunculkan irama yang indah.

Berita Lainnya:
Projo Aceh Tegaskan Budi Arie Sosok Berani Berantasan Judi Online

“Ini pengalaman yang luar biasa bagi kami pelajar. Jarang-jarang ada pelatihan seperti ini, ini sangat bermanfaat bagi kami para pelajar dalam mengemembangkan sangar-sanggar seni di sekolah. Terimakasih Disbudpar Aceh,” ujarnya.

Pemerhati seni tradisi Aceh Saidinur Yusuf menjelaskan, sesuai dengan namanya geundrang merupakan seni suara dengan tabuhan alat musik geundrang yang diiringi dengan nyanyian para penari. Selain tabuhan geundrang dalam permainannya juga ada peniup seurune kale. Pemainnya biasa bejumlah 7 orang, terdiri dari: 2 orang pemukul geundrang, 2 oran penyambut kisah, 2 orang pengangkat kisah, dan 1 orang peniup seurune kale.

Untuk pertunjukan-pertunjukan besar seni geundrang juga ditambah dengan alat musik lainnya seperti, suleng, bangsi, hareubab, canang, rapai, gong, dan geunta. Tempo dulu geundrang dipertunjukkan dalam berbagai acara kemaramain. Musik atau irama dari tabuhan geundrang dan alat musik pengiring lainnya, membuat kesinian ini menjadi begitu khas, ditambah lagi dengan suara penyanyinya yang indah dan menawan.

Acara keramaian tempo dulu tidak akan lengkap tanpa pertunjukan geundrang. Telah merupakan suatu tradisi di Aceh, apa bila malam hari diadakan keramaian, maka sejak petang geundrang sudah ditabuhkan terus menerus sebagai pertanda atau pengumuman adanya pertunjukan untuk masyarakat ramai.

1 2

Reaksi & Komentar

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ البقرة [277] Listen
Indeed, those who believe and do righteous deeds and establish prayer and give zakah will have their reward with their Lord, and there will be no fear concerning them, nor will they grieve. Al-Baqarah ( The Cow ) [277] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi