BANDA ACEH – Isu konsorsium 303 yang menyeret sejumlah petinggi Polri tengah didalami kebenarannya oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Selain konsosrium 303 yang menyeret Ferdy Sambo, konsorsium 303 Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto juga tengah dipastikan kebenarannya.
“Saat ini kami sedang melakukan pendalaman jadi Propam yang saya minta lakukan pendalaman,” kata Kapolri menjawab pertanyaan anggota komisi III saat rapat dengar pendapat di DPR RI, Rabu (24/8).
Sebelumnya, jalannya rapat dengar pendapat (RDP) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memang dicecar soal kebenaran konsorsium 303 Kaisar Sambo dan Komjen Agus Andrianto yang beredar luas di masyarakat oleh sejumlah anggota komisi III DPR RI.
Dalam sebuah grafik flowchart konsorsium kekaisaran Sambo dijabarkan Sebaran ini terdiri dari 6 halaman dan menampilkan sejumlah nama anggota Polri perwira tinggi, menengah, dan pertama lengkap dengan jabatannya.
Ada juga nama-nama dari kalangan sipil yang turut masuk dalam bagan.
Pada halaman pertama ditampilkan alur aliran dana setoran dan beking. Wajah Sambo berada paling atas dalam bagan tersebut dibubuhi keterangan, “setiap tahun Ferdy Sambo dan kroninya menerima setoran lebih dari 1,3 triliun.”
Selain itu ada juga tulisan, “di kalangan bandar judi, Ferdy Sambo dikenal dengan sebutan Kaisar Sambo.”
Halaman ini mengungkap tentang project 2024, Konsorsium 303, tim pukul, dan investor. Bagan mengurai tentang bagaimana dana mengalir dan dari siapa saja dana masuk.
Di halaman kedua mengurai adanya peran sentral seorang berpangkat AKBP dalam menjalankan bisnis judi. Mulai dari aliran dana masuk, hingga aliran dana keluar untuk bekingan.
Disebutkan seolah AKBP tersebut jembatan jalur komunikasi petinggi Polri sebagai beking, dengan Konsorsium 303 yang mengelola Gelper, judi bola, dan judi online.
Konsorsium 303 dalam bagan ini mengacu pada sejumlah nama sipil yang dikaitkan dengan bandar judi di sejumlah wilayah. Di mana mereka selalu lolos dalam operasi pemberantasan judi lantaran memiliki beking kuat.
Halaman ketiga juga tidak jauh berbeda. Tapi lebih ditekankan tentang bagaimana Ferdy Sambo dan tim kecilnya dalam memimpin operasi capres potensial dengan dana dari judi online. Targetnya adalah menjadikan Ferdy Sambo Kapolri tahun 2024 sehingga Konsorsium 303 tetap bisa berjalan.
Sementara halaman selanjutnya berisi bagan tentang bagaimana Ferdy Sambo bisa menghilangkan barang bukti sebuah kasus dan pendanaannya.
Halaman kelima berjudul operasi alibi. Digambarkan seolah tim dari lingkaran Ferdy Sambo melakukan operasi pemberantasan judi, sehingga terkesan pihak mereka tidak terkait dengan peredaran judi yang ada saat ini.
Sedangkan laman terakhir berisi lampiran tentang jabatan nama-nama perwira tinggi yang disebut dalam bagan.
Sementara pada konsorsium Komjen Agus Andrianto disebut melibatkan satu personel berpangkat jenderal bintang satu alias Brigjen dan tiga orang personel berpangkat Kombes.