NASIONAL
NASIONAL

Pengamat: Calon Alternatif di Pilpres 2024 Masih Sangat Mungkin Dimunculkan

image_pdfimage_print

BANDA ACEH –Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menilai calon presiden (Capres) alternatif masih kemungkinan besar terjadi. Hal itu tentunya kata Lucius, melihat pengalaman saat kemunculan Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Calon alternatif itu tetap terbuka ya. Pengalaman yang mungkin sempat saya merasa bahwa peluang selalu terbuka ya kemunculan Ma’ruf Amin. Dia bahkan bisa nenggeser Pak Mahfud yang sudah memakai baju putih juga (di Pilpres 2019),” ungkap Lucius dalam diskusi Formappi di Jakarta, Minggu (28/8/2022).

Berita Lainnya:
Soal Penangguhan Gelar Doktor Bahlil, Mendiktisaintek: Kita Tidak Intervensi
ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Lucius menyebut, kecenderungan Partai Politik di Indonesia akan mendukung atau mengusung calonnya sebagai kandidat di Pilpres dala menit-menit terakhir. 

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Jadi siapa bilang nama-nama yang belum beredar itu lalu kemudian kehilangan peluang yang dicalonkan sebagai calon alternatif di 2024” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Bahkan menurut Lucius, hampir pasti juga yang akan dipilih Partai Politik tidak jauh-jauh dari figur yang muncul di publik.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Saya kira nama Ma’ruf walupun tidak sangat mendominasi tapi juga sekali dua kali disebut sebagai alterntif calon Wakil Presiden Jokowi waktu itu,” bebernya.

Berita Lainnya:
Kabar Baik! MK Hidupkan Lagi Aturan UMS untuk Pekerja
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Lebih lanjut Lucius menjelaskan, ada proses dimana yang sebenarnya dapat dibicarakan tanpa melihat ada dinamika terkait nama-nama calon yang dimunculkan dipublik. 

Bahkan hal yang sangat tidak signifikan, tambah Lucius, bahwa hanya satu partai lebih dominan dari pada partai lainnya. Itu yang dikira tergambarkan dengan baik di hasil survei.

“Minimal sejauh ini yang bisa kita dapatkan dari lembaga-lembaga survei yang memang memotret sikap publik tekait dukungan mereka terhadap figur-figur yang bersaing,” terangnya.[]


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya