BANDA ACEH – Chuck Norris merupakan legenda film aksi Hollywood. Selama beberapa dekade, wajah bintang Missing in Action (1984) dan The Delta Force (1986) ini menghiasai layar perak. Namun, di-era 2000-an, ia menghilang dari hadapan publik. Ia menarik diri dari sorotan demi merawat istrinya, Gena O’Kelly, yang menderita sakit parah sejak 2013 akibat malpraktik medis.
Pada 2013, Gena diketahui menjalani pemindaian tubuh untuk memeriksa karakteristik radang sendinya, dan dokter kemudian menyuntikkan gadolinium, bahan kimia yang sangat beracun. Zat kimia logam berat itu disuntikkan ke pembuluh darah Gena untuk meningkatkan kualitas gambar organ dalam. Belakangan hal itu membuat Gena sakit. “Itu merusak sistem sarafnya dan merusak ginjalnya. Dia merasa seluruh tubuhnya terbakar,” jelas aktor tersebut.
Chuck Norris dan istri. (Instagram)
Karena sang istri butuh perhatian ekstra, Chuck Norris kemudian mundur dari dunia film.
“Saya meninggalkan karier film saya untuk mendedikasikan seluruh hidup saya untuk menjaga Gena tetap hidup. Itu yang terpenting, dia terus bersama kami dan apa yang terjadi padanya tidak dialami orang lain,” ujar Chuck Norris.
“Cinta saya padanya lebih kuat dari (cinta kepada) karier saya, uang, apa pun. Dia sakit, dia menderita, dan aku akan menjadi pendamping dan penghiburnya….” lanjutnya.
Chuck Norris (Instagram)
Adapun biaya pengobatan sang istri telah menghabiskan lebih dari 2 juta dolar AS atau Rp29 miliar. Beberapa tahun yang lalu, untuk mendapatkan uang untuk pengobatan, Chuck Norris dan istrinya itu mengajukan gugatan hukum terhadap 11 perusahaan farmasi untuk penggunaan gadolinium dengan nilai tuntutan lebih dari 10 juta dolar AS atau Rp149 miliar. Belum diketahui hasil dari gugatan tersebut.
Sumber: Tabloidbintang
