Minggu, 17/11/2024 - 09:39 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Abdul Manan Raih Gelar Profesor Bidang Antropologi

BANDA ACEH – Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh kembali menambah jumlah guru besarnya, setelah Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Profesor Dr Phil Abdul Manan, SAg MSc MA, resmi ditetapkan sebagai Guru Besar bidang ilmu Antropologi oleh Mendikbudristek RI Nadiem Anwar Makarim.

Pengangkatannya dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Nomor74245/MPK.A/KP.07.01/2022 tentang Kenaikan Jabatan Akademik/Fungsional Dosen, tanggal 20 Desember 2022.

Dalam SK tersebut, Abdul Manan dinyatakan terhitung mulai tanggal 1 Desember 2022 dinaikkan jabatannya menjadi Profesor/Guru Besar dalam bidang ilmu Antropologi.

Perjalanan Abdul Manan hingga berhasil meraih jabatan akademik tertinggi Guru Besar termasuk cepat. Dia berhasil naik ke Lektor Kepala 803 dari Lektor 300 di 1 Mei 2019 dan selanjutnya meraih jabatan Guru Besar dengan angka kredit sebesar 1.296 dua tahun kemudian.

Menyikapi atas terbitnya SK tertinggi dalam dunia akademik itu, doktor jebolan University of Münster Jerman ini yang lulus dengan predikat Magna Cumloude ini merasa senang dan bersyukur kepada Allah SWT karena telah menunaikan salah satu kewajibannya sebagai seorang akademisi.

“Alhamdulillah, semoga capaian ini memberi manfaat untuk saya sendiri, keluarga, lembaga dan masyarakat dan saya sangat bersyukur karena prosesnya pengurusannya sangat cepat hanya tiga bulan,” kata Abdul Manan dalam keterangan tertulis, Jum’at (13/1/2023).

Lebih lanjut, Abdul Manan menyampaikan terima kasih atas dukungan pimpinan, kolega dan seluruh sivitas akademik UIN Ar-Raniry Banda Aceh, khususnya Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh hingga ia bisa mencapai jabatan akademik guru besar.

Ia juga berharap pengangkatannya sebagai guru besar semakin memotivasinya dalam memperkuat kontribusi akademik UIN Ar-Raniry Banda Aceh khususnya dalam bidang antropologi. Menurutnya, percapaian guru besar adalah babak baru dalam perjalanan akademiknya dengan tanggung jawab yang lebih besar.

“Percapaian Guru Besar ini harus dimaknai sebagai sebuah tanggung jawab dan semangat agar terus produktif menghasilkan karya yang bermanfaat bagi lembaga dan masyarakat,” kata Profesor Antropologi pertama di Aceh ini.

Untuk diketahui, Prof Dr Phil H Abdul Manan, SAg MSc MA lahir di Alurambut, Kecamatan Manggeng, Aceh Barat Daya pada 21 Juni 1972. Menempuh Pendidikan Dasar (MIN) Suakberumbang (1985), Pendidikan Menengah Pertama Negeri (SMPN) Manggeng (1988), Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Tapaktuan (1991).

Kemudian menyelesaikan Sarjana Tarbiyah Bahasa Inggris IAIN Ar-Raniry Banda Aceh (1997), Master dalam Educational and Training System Design (M.Sc.) di University of Twente, Enschede, Belanda (2001) beasiswa StuNED (Student Nederland), Master dalam Islamic Studies (MA) di University of Leiden, Belanda (2003) beasiswa INIS (Indonesian Cooperation in Islamic Studies) dan Doktor dalam bidang Ethnology-Antropologi Sosial (Dr. Phil) di Westfalische Wilhelms-Universitat Münster, Jerman (2010), beasiswa DAAD (Deutscher Akademischer Austauschdienst) Bonn.

Selanjutnya, mendapatkan beasiswa program Post-Doctoral pertama pada University of Münster Jerman (2015) dan Program Post-Doctoral kedua pada University of Koln University, Jerman (2018) melalui program wiedereinladung DAAD Bonn.

Setelah menyelesaikan sarjana Tarbiyah Bahasa Inggris IAIN Ar-Raniry Banda Aceh pada tahun 1997, Abdul Manan mulai bekerja sebagai staf lembaga bahasa IAIN Ar-Raniry dari 2006-2009. Kemudian melanjutkan Magister di dua kampus yang berbeda di Belanda.

Mengawali karir sebagai Dosen PNS pada Fakultas Syariah IAIN Ar-Raniry (2004-2011), Dosen Antropologi di Fakultas Adab dan Humaniora mulai Mei 2012 sampai sekarang. Tugas belajar di Belanda 1999- 2001 di Enschede, 2001-2003 di Leiden dan di Universitas Münster, Jerman dari 2006-2010.

Selain, sebagai dosen tetap pada Prodi Sejarah dan Kebudayaan Islam (SKI) Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Abdul Manan aktif dalam penelitian antropologi sosial (study etnografi). Hasil-hasil penelitiannya telah dan akan diterbitkan di dalam dan luar negeri.

1 2

Reaksi & Komentar

أَوْ كَالَّذِي مَرَّ عَلَىٰ قَرْيَةٍ وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَىٰ عُرُوشِهَا قَالَ أَنَّىٰ يُحْيِي هَٰذِهِ اللَّهُ بَعْدَ مَوْتِهَا ۖ فَأَمَاتَهُ اللَّهُ مِائَةَ عَامٍ ثُمَّ بَعَثَهُ ۖ قَالَ كَمْ لَبِثْتَ ۖ قَالَ لَبِثْتُ يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ ۖ قَالَ بَل لَّبِثْتَ مِائَةَ عَامٍ فَانظُرْ إِلَىٰ طَعَامِكَ وَشَرَابِكَ لَمْ يَتَسَنَّهْ ۖ وَانظُرْ إِلَىٰ حِمَارِكَ وَلِنَجْعَلَكَ آيَةً لِّلنَّاسِ ۖ وَانظُرْ إِلَى الْعِظَامِ كَيْفَ نُنشِزُهَا ثُمَّ نَكْسُوهَا لَحْمًا ۚ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ قَالَ أَعْلَمُ أَنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ البقرة [259] Listen
Or [consider such an example] as the one who passed by a township which had fallen into ruin. He said, "How will Allah bring this to life after its death?" So Allah caused him to die for a hundred years; then He revived him. He said, "How long have you remained?" The man said, "I have remained a day or part of a day." He said, "Rather, you have remained one hundred years. Look at your food and your drink; it has not changed with time. And look at your donkey; and We will make you a sign for the people. And look at the bones [of this donkey] - how We raise them and then We cover them with flesh." And when it became clear to him, he said, "I know that Allah is over all things competent." Al-Baqarah ( The Cow ) [259] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi