UAS Akui Punya Kontrak Politik dengan Wali Kota Hingga Gubernur, Siapa Saja?

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Penceramah Ustadz Abdul Somad atau yang akrab disapa UAS saat sedang berdakwah di hadapan Umat Muslim yang digelar JATTI dihadiri oleh sejumlah tokoh politik, di antaranya Wakil Presiden RI ke-6 dan ke-10 Jusuf Kalla, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wali Kota Depok Mohammad Idris, hingga Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Gerindra Ahmad Muzani. FOTO/Net

BANDA ACEH – Penceramah Ustadz Abdul Somad atau yang akrab disapa UAS mengaku dirinya memiliki peran terhadap sejumlah tokoh yang saat ini menjabat sebagai wali kota dan gubernur di Indonesia yang ia dukung.

Hal ini Abdul Somad katakan saat memberi sambutan secara telekonferensi virtual dalam acara silaturahmi nasional dan musyawarah nasional Jalinan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI) di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat.

ADVERTISEMENTS

“Pendapat-pendapat saya men-support orang-orang politik, sehingga dia duduk menjadi wali kota, di beberapa tempat, saya men-support menjadi gubernur,” kata Abdul Somad, Jumat, 17 Juni 2022.

ADVERTISEMENTS

Bahkan, Abdul Somad mengaku dirinya memiliki kontrak politik dengan sejumlah tokoh yang saat ini menjabat sebagai wali kota hingga gubernur.

ADVERTISEMENTS

Kontrak politik yang dimaksud adalah bentuk dukungannya saat kepala daerah tersebut mencalonkan diri. Lalu, jika terpilih, wali kota dan gubernur yang didukung akan membangun sekolah hingga rumah ibadah. Namun, Abdul Somad tak menyebut siapa wali kota dan gubernur yang ia maksud.

ADVERTISEMENTS

“Kalau yang kita dukung ini jadi wali kota atau gubernur, tentu ada kontrak politik. Setelah terpilih, dia membangun sekolah tahfidz Al-Qur’an, rumah Al-Qur’an, salat berjemaah wajib, lalu Baznas dihidupkan,” ujar Abdul Somad.

ADVERTISEMENTS

Menurut Abdul Somad, bukan hal yang menjadi masalah jika pendakwah memberi dukungan kepada tokoh politik.

ADVERTISEMENTS

Ia mencontohkan hal itu dilakukan oleh Syekh Abdurrauf As-Singkili yang merupakan mufti dari Kerajaan Aceh dan Syekh Muhammad Arsyad yang merupakan mufti Kerajaan Banjar.

“Bedanya mereka mewarnai kekuasaan, bukan mereka diwarnai oleh kekuasaan. Yang dikhawatirkan adalah kita diwarnai oleh kekuasaan,” ungkap dia.

Sebagai informasi, acara yang digelar JATTI dihadiri oleh sejumlah tokoh politik, di antaranya Wakil Presiden RI ke-6 dan ke-10 Jusuf Kalla, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wali Kota Depok Mohammad Idris, hingga Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Gerindra Ahmad Muzani.

Exit mobile version