Jumat, 15/11/2024 - 17:25 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Aceh dan Kerajaan Inggris Sepakat Bangun Hubungan Perdagangan Seperti Masa Lalu

HARIANACEH.co.id|Banda Aceh – Aceh dan Kerajaan Inggris sepakat untuk memperkuat hubungan kerjasama, khususnya di bidang perdagangan, seperti yang pernah dilakukan ratusan tahun lalu di masa-masa Kerajaan Aceh.

Kesepahaman seperti dibincangkan antara Wali Nanggroe Aceh, Tgk. Malik Mahmud Al Haythar, saat menerima kunjungan Penasehat Politik Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris untuk Indonesia, Sam Perkins, di Meuligoe Wali Nanggroe, Aceh Besar, Selasa 23 April 2024.

Katibul Wali Nanggroe, Muhammad Diwarsyah mengatakan, pada pertemuan itu, Sam Perkins didampingi Ramon Sevilla selaku Political Officer Kedubes Inggris untuk Indonesia, sementara Wali Nanggroe didampingi Staf Khusus DR. M. Raviq.

Sam mengatakan, ini merupakan kunjungan pertamakali ke Aceh dirinya sejak bertugas di Indonesia. Ia mengaku kagum dengan pengetahuan Wali Nanggroe yang sangat mendalam mengenai sejarah hubungan diplomatik dan perdangangan antara Aceh dengan negara-negara di Eropa, khususnya dengan Kerajaan Inggris.

“Saya pulang dengan pemahaman yang lebih baik tentang sejarah, pentingnya hubungan antara kedua negara. Saya berada di sini selama seminggu untuk belajar tentang Aceh, dan mengeksplorasi cara-cara untuk memperdalam kemitraan kita,” kata Sam.

Dari sejarah yang pernah terjadi, Sam yakin bahwa ke depan akan mampu mengembangkan kemitraan yang lebih jauh, baik untuk kepentingan masyarakat Aceh dan Inggris, masyarakat secara global, untuk kemakmuran dan perdamaian.

“Bagian dari sejarah yang kita bicarakan hari ini adalah hubungan bisnis perdagangan,” kata Sam.

Hubungan yang pernah terjalin tersebut telah membawa kepada kemitraan yang erat. Pihaknya, memiliki komitmen untuk memastikan bahwa Aceh dan Kerajaan Inggris dapat mengembangkan hubungan perdagangan untuk mendukung bisnis dan infrastruktur.

Sementara itu, Wali Nanggroe menambahkah bahwa hubungan antara Aceh dan Kerajaan Inggris telah terbangun sejak masa Ratu Elizabeth I. Ia berharap akan ada lebih banyak investor dari Kerajaan Inggris yang datang ke Aceh di masa depan.

“Kami juga berharap demikian,” kata Sam.[]


Reaksi & Komentar

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِن مَّاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِن كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ البقرة [164] Listen
Indeed, in the creation of the heavens and earth, and the alternation of the night and the day, and the [great] ships which sail through the sea with that which benefits people, and what Allah has sent down from the heavens of rain, giving life thereby to the earth after its lifelessness and dispersing therein every [kind of] moving creature, and [His] directing of the winds and the clouds controlled between the heaven and the earth are signs for a people who use reason. Al-Baqarah ( The Cow ) [164] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi