Ada Perintah agar Jangan Banyak Bicara, Habib Bahar bin Smith Ngaku Tak Sudi Terima Tawaran Duit Berlimpah padahal…

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH  – Habib Bahar bin Smith (HBS) akui pernah menerima tawaran uang berlimpah, tapi menolaknya dan ia mengaku tidak akan bisa dibeli sampai mati. 

Dalam salah satu ceramahnya, HBS secara terang-terangan bahwa dirinya pernah didekati oleh pejabat dan politikus. Sebagai tokoh publik, tak heran Habib Bahar bin Smith banyak didekati oleh para pejabat hingga politikus untuk tujuan kerja sama. 

ADVERTISEMENTS

 Tak hanya sekali atau dua kali, habib yang dikenal juga dengan Habib Bule tersebut mengaku kejadian tersebut kerap terjadi hingga sekarang. Tentunya, para pejabat atau politikus yang datang kepada Habib Bahar bin Smith membawa tawaran yang menggiurkan.

ADVERTISEMENTS

 Namun, dengan tegas pendakwah yang dikenal kontroversial tersebut mementalkan semua tawaran itu. Ia mengaku tidak ada satu pun tawaran yang ia terima hingga kini. 

ADVERTISEMENTS

Sebab, pria kelahiran Manado, 23 Juli 1985 tersebut berpegang teguh pada prinsip hidupnya, yaitu melawan ketidakadilan. Bahkan di salah satu ceramahnya, Bahar bin Smith mengaku bisa membangun pesantrennya dengan emas jika dirinya mau menerima tawaran dari pejabat. “Kalau saya mau, kalau mau itu pesantren nggak pakai semen, pakai emas itu. 

ADVERTISEMENTS

Kalau saya mau terima dana dari pejabat,” kata Habib Bahar bin Smith. Pendiri lembaga ‘Majelis Pembela Rasulullah’ itu juga secara terang-terangan mengaku bahwa dirinya pernah ditawari tiga cek. Di antaranya cek dari Inggris, Amerika hingga Indonesia.

ADVERTISEMENTS

 “Berapa banyak pejabat-pejabat yang datang ke saya. Bawa tiga cek dari Inggris, pound sterling, cek dollar Amerika, sama cek BCA Indonesia,” ujarnya. 

ADVERTISEMENTS

Pimpinan Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin itu juga mengatakan jika pejabat-pejabat yang datang kepadanya juga menawarkan pembangunan pesantren. “Bib, Habib mau berapa puluh triliun, ratus triliun, tulis. 

Yang penting habib diam saja di pondok nggak usah ceramah bahas-bahas pemerintah,” ujarnya, menirukan perkataan pejabat yang datang kepadanya. “Pondok Habib akan kami bangun semewah mungkin. Apa yang Habib mau, akan saya kasih,” sambungnya. 

Meski mendapat tawaran harta yang melimpah, Habib Bahar bin Smith mengaku dirinya dengan tegas tetap pada prinsipnya dan menolak tawaran tersebut. Dengan tegas, ia mengaku tidak akan bisa dibeli sampai mati. 

“Apa jawaban saya? Mohon maaf saya nggak bisa kalian beli. Kalau ustaz atau habib yang lain mungkin bisa kalian beli. Bahar bin Smith sampai mati nggak bakal bisa kalian beli,” ujarnya

Exit mobile version