BANDA ACEH – Film Blonde yang tayang sejak akhir September 2022 di Netflix mengangkat kisah Marilyn Monroe sebagai bintang seksi di Hollywood. Kesuksesan Blonde kembali membuka kenangan terhadap Monroe.
Selain adegan-adegan yang diperankan oleh Ana de Armas, tapi kisah hidup sang simbol seks Hollywood itu juga menjadi perbincangan.
Beragam adegan vulgar yang penuh dengan emosi dihadirkan Andrew Dominic sebagai sutradara Blonde.
Memerankan sosok Marilyn Monroe, Ana de Armas mendapat berbagai macam pujian. Ia dinilai bermain dengan sangat baik dalam menunjukkan emosi dan kebingungan hingga penderitaan yang dialami oleh tokoh utama.
Sayangnya tidak semua penonton bisa memahami apalagi merasakan yang ingin ditampilkan oleh sang sutradara dan para aktornya. Malah kebanyakan di antara mereka merasa tak nyaman dengan beberapa adegan tang ditampilkan di serial Blonde.
Banyak penonton protes, karena karya fiksi yang diberi bumbu sejarah seolah menggiring bahwa ceritanya adalah biografi atau kisah nyata.
Adegan yang paling mebuai kontroversi adalah saat Marilyn Monroe bersama dengan Presiden John F Kennedy. Dalam adegan tersebut artis seksi itu mendapatkan perlakuan seperti sebuah barang yang harus ‘dicuci’ terlebih dulu lalu digunakan dan dibuang begitu saja.
Marilyn benar-benar tak dihargai, dan adegan itu sangat memilukan apalagi ditambahkan narasi Ana de Armas yang mengatakan jika Marilyn yang melakukannya, bukan Norma Jean Baker (nama asli Marilyn Monroe).
“Adegan bersama JFK itu benar-benar gila…Andrew Dominik kau akan masuk neraka,” komen Carly Shay dari iCarly.
“Dua menit yang sangat lama saat adegan seks oral yang diambil dengan sangat dekat pada wajah Ana de Armas saat melakukan itu ke JFK menjadi momen di mana aku harus mengecek mentalku. Memalukan,” tulis netizen.
“#blonde sejak Marilyn tak punya keluarga lagi, ku harap keluarga John F Kennedy akan menuntut Netflix, Andrew Dominik, Ana de Armas & Brad Pitt setelah memalsukan kisah jika JFK memerkosa Marilyn. #MeToo,” tulis netizen yang mengaku fans Angelina Jolie.
Sebelumnya beredar kabar banyak penonton Blonde hanya sanggup menyaksikan 20 menit saja dari durasi total 2 jam 46 menit.
Rata-rata penyebabnya adalah tak kuat menyaksikan adegan vulgar dan kisah tragis yang digambarkan dalam film tersebut.
Film Blonde salah satu yang paling dinanti penggemar. Namun setelah tayang, film yang didasarkan pada novel Joyce Carole Oates tersebut menerima banyak kritikan karena dinilai eksploitatif dan tidak layak ditonton.
Diproduseri Brad Pitt, Blonde saat ini memegang skor buruk di Rotten Tomatoes Tomatometer yakni 45 persen, dengan skor penonton 35 persen.
Berdasarkan novel Oates tahun 2000 Blonde, film ini mengikuti kehidupan dan karier Monroe, dari masa kecilnya yang bermasalah sebagai Norma Jeane Mortenson, masa-masa kejayaannya sebagai ikon Hollywood pada 1950-an dan 60-an, hingga momen mengenaskan kala ia overdosis dan meninggal dunia.
Blonde adalah film pertama di Netflix yang menerima peringkat NC-17 dari Motion Picture Association untuk sesuatu yang digambarkan sebagai some sexual content.
Sumber: Tabloidbintang