Jumat, 15/11/2024 - 11:55 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Adhie Massardi: Tugas Polisi Jaga Keselamatan Presiden dan Keluarganya, Bukan Menyelamatkan Kekuasaan

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Seluruh aparatur negara, baik itu TNI-Polri, maupun Aparatur Sipil Negara (ASN) diminta untuk berkomitmen menyelenggarakan kehidupan berbangsa dan bernegara secara baik dengan menjaga demokrasi, serta membebaskan rakyat untuk menentukan pilihannya pada Pemilu 2024.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Begitu yang disampaikan aktivis pro demokrasi, Adhie M Massardi dalam acara konferensi pers Gerakan Penyelamatan Demokrasi dan Kedaulatan Rakyat bersama puluhan tokoh lainnya yang hadir di NAM Center Hotel, Jalan Angkasa nomor 6, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat sore (9/2).

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Adhie mengatakan, pihaknya mendengarkan keluhan dari para rektorat, maupun akademisi, bahwa mereka mendapatkan tekanan dari pihak Kepolisian setelah menyatakan sikap agar Presiden Joko WIdodo netral dalam Pemilu 2024.

Berita Lainnya:
Ramai Ucapan Terima Kasih pada Jokowi, Pengamat: Pencitraan Seolah Prestasi Monumental
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Saya minta mulai hari ini berhenti menekan itu,” kata Adhie seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Menurut mantan Jurubicara Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini, tugas Polisi menurut UU hanya untuk menjaga keselamatan presiden dan keluarganya, bukan menyelamatkan kekuasaan maupun pemerintahan.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Jadi kepolisian dan juga TNI dan seluruh aparat negara, tidak boleh mengganggu atau bersikap menyelamatkan pemerintahan, karena itu 100 peraen urusan rakyat, dan itu sudah menjadi komitmen yang ditulis dalam konstitusi,” terang Adhie.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Untuk itu, Adhie memberikan peringatan keras agar TNI, Polri, ASN untuk berkomitmen menyelenggarakan kehidupan berbangsa dan bernegara dengan menjaga demokrasi, dan membebaskan rakyat untuk menentukan pilihannya.

Berita Lainnya:
Satria Mulia Ungkap Sosok N, Pria Beristri yang Diduga Punya Hubungan Spesial dengan Paula Verhoeven

“Karena dasar Pemilu itu adalah menurut konstitusi sosial yang utama adalah jujur dan adil, tidak ada keberpihakan. Oleh sebab itu, kami menghormati seruan tokoh-tokoh agama, yang mengingatkan secara keras Presiden Joko Widodo untuk menghentikan merusak demokrasi, menghentikan cawe-cawe di dalam pemilu, dan menghentikan politisasi dan menggunakan instrumen kekuasaannya untuk memenangkan pasangan calon yang didukungnya,” pungkas Adhie.

Pantauan Kantor Berita Politik RMOL, dalam acara ini dihadiri sekitar 20 orang tokoh. Di antaranya, Adhie Massardi, aktivis Syahganda Nainggolan, aktivis Edi Mulyadi, Mayjend (Purn) Soenarko, Profesor Hafidz Abbas, Ahmad Syarbini, Bachtiar Chamsyah, Ahmad Yani, Hendry Harmen, Anton Permana, dan lainnya.


Reaksi & Komentar

وَقَالُوا لَن تَمَسَّنَا النَّارُ إِلَّا أَيَّامًا مَّعْدُودَةً ۚ قُلْ أَتَّخَذْتُمْ عِندَ اللَّهِ عَهْدًا فَلَن يُخْلِفَ اللَّهُ عَهْدَهُ ۖ أَمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ البقرة [80] Listen
And they say, "Never will the Fire touch us, except for a few days." Say, "Have you taken a covenant with Allah? For Allah will never break His covenant. Or do you say about Allah that which you do not know?" Al-Baqarah ( The Cow ) [80] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi