AHY Sebut Dulu BLT Dihina-hina di Era SBY, sekarang Malah Dilanjutkan di Era Jokowi

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH -Program bantuan langsung tunai (BLT) sempat dihina-hina pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kini program BLT dilanjutkan Presiden Joko Widodo. 

Hal itu disampaikan langsung Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). AHY menyinggung program BLT yang dicetuskan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah dihina-hina. 

ADVERTISEMENTS

Namun, program BLT masih dilanjutkan Pemerintah Joko Widodo (Jokowi).  Hal itu disampaikan AHY saat rapat pimpinan nasional (rapimnas) Partai Demokrat di Gedung JCC Senayan, Jakarta Pusat pada Kamis (15/9/2022). 

ADVERTISEMENTS

 AHY kembali mengingatkan era SBY ada 4 pilar pembangunan, yaitu Provebs atau pertumbuhan ekonomi terus ditingkatkan. Kemudian Projobs atau lapangan kerja dibuka seluas-luasnya, dan Propoor atau kaum miskin dibantu.  “Itulah mengapa ada subsidi ada BLT bukan untuk menghambur-hamburkan uang. 

ADVERTISEMENTS

Dulu dihina-hina BLT kita, apa itu BLT? Hanya untuk menghambur-hamburkan uang negara, dibilang kita tak punya cara lain. Padahal, itu cara yang bijak sana untuk membantu rakyat miskin. Betul?,” kata AHY.  Namun, kata AHY, anehnya program BLT sekarang dilanjutkan oleh Pemerintah. 

ADVERTISEMENTS

Tentu, AHY mengapresiasi Pemerintahan Jokowi yang meneruskan program BLT cetusan era SBY.  “Sekarang BLT, it’s okay. Sesuatu yang bagus kalau dilanjutkan kan enggak apa-apa. Enggak usah malu-malu juga,” jelas dia. 

ADVERTISEMENTS

Kemudian, AHY mengingatkan kader Partai Demokrat tidak boleh ada yang menangis apalagi pura-pura menangis. Menurut dia, masyarakat atau rakyat kecil yang menangis setiap ditemui atau kunjungi di lapangan. 

ADVERTISEMENTS

 “Kalau Demokrat saja tidak berdaya apalagi masyarakat kecil di bawah. Kalau anggota dewan saja enggak kuat, apalagi rakyat kita yang dibawa. 

Demokrat tidak boleh menangis. Demokrat tidak boleh pura-pura menangis. Yang menangis rakyat. Ini bukan rekayasa. Ini kita temui setiap saat,” ujarnya.

Exit mobile version