BANDA ACEH -Salah seorang ulama terkemuka di Indonesia, Pimpinan Majelis Nurul Musthofa, Habib Hasan bin Ja’far Assegaf meninggal dunia di usia ke-47 tahun pada Rabu, 13 Maret 2024, kemarin.
Rencananya, Habib Hasan akan dishalatkan dan dimakamkan pada Kamis, 14 Maret 2024 setelah Shalat Dzuhur di makam ibunya, Hubabah Fatmah Alathas di kompleks Masjid Nurul Musthofa Center.
Berita tentang meninggalnya Habib Hasan disiarkan melalui akun resmi instagram Rabithah Alawiyah @rabithah_alawiyah sekitar pukul 10.00 WIB. Informasi tersebut dikonfirmasi oleh Habib Abdallah bin Ja’far Assegaf selaku perwakilan keluarga.
“Telah berpulang ke rahmatullah, al mujahid fisabilillah (mujahid di jalan Allah), ad da’i ilallah (pendakwah kepada Allah), akhina al mahbub (saudara kita tercinta), Al-Habib Hasan bin Ja’far Assegaf, Pimpinan Majelis Ta’lim Nurul Musthofa,” katanya melalui video dalam akun instagram @habib_abdallah_bin_jafar.
Habib Abdallah menyebut almarhum meninggal dunia pada pukul 09.01 WIB pagi, seusai menunaikan ibadah Shalat Dhuha.
Ia mengatakan pihak keluarga memberi kesempatan untuk para jamaah untuk melakukan takziah di Masjid Nurul Musthofa Center, Cilodong, Depok, Jawa Barat.
“Semoga beliau diberikan oleh Allah subhanahu wa ta’ala (SWT) tempat yang layak bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam (SAW),” ujar Habib Abdullah. Habib Abdullah menyebut pesan terakhir Habib Hasan adalah menitipkan Majelis Taklim Nurul Musthofa.
“Bahkan beliau minta maaf dulu, ‘Abdullah, maafin ana kalau ana salah ini bulan puasa. Titip anak-anak, ana udah rapiin semuanya, dan titip majelis Nurul Musthofa, mudah-mudahan semakin berkembang’.
Tapi hari Selasanya kita buka puasa bersama, hari Rabunya dipanggil oleh Allah SWT,” tutupnya Diketahui, Habib Hasan bin Ja’far Assegaf dilahirkan di Kramat Empang, Bogor, Jawa Barat pada 26 Februari 1977 silam.
Almarhum mendapatkan pendidikan awal dari ayahnya, Habib Ja’far Assegaf sebelum melanjutkan di pesantren Darul Hadits dan Darut Tauhid, Malang, serta melanjutkan kuliah di IAIN Sunan Ampel, Malang, sebelum mendirikan Majelis Nurul Musthofa pada tahun 2000.
Almarhum menikahi salah satu cucu putri keturunan Rasulullah SAW yaitu Syarifah Muznah binti Ahmad Al Haddad (Al Hawi) dan mempunyai satu orang putri dan dua orang putra