Jumat, 15/11/2024 - 08:38 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

HIBURAN

Akibat Berdendang Bergoyang, Asosiasi Promotor Beri Perhatian Khusus pada Konser Dewa 19

BANDA ACEH – Asosiasi Promotor Musik Indonesia atau APMI buka suara soal penundaan konser Pesta Rakyat Dewa 19 karena masalah perizinan.

Emil Mahyudin, Sekjen APMI menjelaskan, secara teknis setiap penyelenggaraan acara konser panitia sudah menyiapkan jauh-jauh. Pihak kepolisian, baru akan menurunkan perizinan beberapa hari sebelum pelaksanaan acara. 

Menurut APMI perizinan berjalan secara paralel,  karena polisi melihat keramaian yang sedang terjadi mendekati hari pelaksanaan. 

“Sebenarnya lazim nya memang pararel. Perurusan izin itu memang pararel. Nah sedangkan promotor itu jual tiket perlu waktu ya. Nah izin keramaian itu misalnya dari 4 bulan yang lalu kita ajuin kan nggak otomatis dikeluarin waktu itu,” ungkap Emil Mahyudin di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (3/11). 

“Ya rata-rata udah mendekati hari H ya. Kenapa mendekati hari H karena pihak kepolisian pasti melihat situasi dan kondisi terkini kan,” jelas Emil.

Belajar dari pengalaman konser Berdendang Bergoyang yang dihentikan oleh polisi, nantinya pihak APMI akan memberi perhatian khusus untuk konser Dewa 19 yang ditunda hingga 4 Februari 2023.

Hal itu karena konser ini nantinya akan dihadirkan oleh 70 ribu penonton. Tentunya pembahasan soal keamanan dan ketertiban penonton wajib dijalankan dengan baik.  

“Iya mengelola 70 ribu orang dalam satu hari itukan nggak mudah ya. Tapi lagi-lagi jangan melihat 70 ribu orang yang akan datang ke konser dalam satu hari itu sebagai orang liar atau orang yang berdemo. Kan mereka adalah orang yang membeli tiket pada dasarnya juga pengen seneng, pengen menikmati hiburan bukan pengen bikin keributan bukan pengen bikin huru hara,” papar Emil. 

Pemilihan Jakarta International Stadium atau JIS sebagai tempat penyelenggara konser Dewa 19 kali ini pun dianggap sudah tepat. Karena JIS dapat menampung banyak penonton yang hadir. 

“Makanya salah satu pemilihan venue itu kan yang paling penting, makanya mungkin dari Dewa memilih JIS itu karena JIS bisa menampung penonton dengan jumlah skala besar itu. Cuma karena ada beberapa isu akhir-akhir ini mungkin ada ketidaksiapan, ada miskomunikasi akhirnya diundur,” pungkas Emil.

Sumber: Tabloidbintang


Reaksi & Komentar

وَمَثَلُ الَّذِينَ كَفَرُوا كَمَثَلِ الَّذِي يَنْعِقُ بِمَا لَا يَسْمَعُ إِلَّا دُعَاءً وَنِدَاءً ۚ صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَعْقِلُونَ البقرة [171] Listen
The example of those who disbelieve is like that of one who shouts at what hears nothing but calls and cries cattle or sheep - deaf, dumb and blind, so they do not understand. Al-Baqarah ( The Cow ) [171] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi