Jumat, 15/11/2024 - 13:09 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Aksi Walk Out Saat Jokowi Pidato pada KTT Perubahan Iklim COP28 di Dubai, Ini Penjelasan Menteri LHK

BANDA ACEH – Viral di media sosial peserta Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim PBB 2023 atau COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab melakukan aksi walk out saat Presiden Joko WIdodo (Jokowi) berpidato.

Dalam unggahan foto aksi walk out peserta KTT COP28 dinarasikan Presiden Jokowi yang dulu disegani kini ditinggalkan akibat program Food estate yang merusak lingkungan.

Menyikapi viralnya kabar tersebut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar memberikan penjelasan.

Menteri LHK Siti Nurbaya membantah jika ada delegasi yang melakukan walk-out saat Presiden Jokowi menyampaikan pidato iklim dalam konferensi tersebut.

Menurutnya, setiap delegasi negara dipimpin kepala negara atau kepala pemerintahan dan hanya didampingi oleh dua menteri.

“Jadi tidak benar sama sekali bahwa ada walk out atau LSM walk out. Memasuki ruang sidang bersama kepala negara juga dengan pengaturan yang ketat dalam sistem keamanan PBB,” katanya dalam keterangannya, Rabu, 6 Desember 2023.

Dikatakannya dunia internasional justru memuji aksi iklim yang dipaparkan oleh Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim PBB 2023 atau COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab.

Pengakuan internasional itu tercermin dari apresiasi yang diutarakan sejumlah petinggi, seperti Sekretaris Jenderal PBB dan Perdana Menteri Norwegia yang kagum dengan kemajuan aksi iklim Indonesia dalam menurunkan emisi, terkhusus dalam restorasi mangrove serta penurunan deforestasi yang signifikan.

“Pengakuan internasional kepada Indonesia sangat positif,” tegasnya.

Dalam COP28, Indonesia menyampaikan terus bekerja keras mencapai netralitas emisi pada tahun 2060 atau lebih awal sekaligus menikmati pertumbuhan ekonomi yang tinggi, kemiskinan dan ketimpangan terus diturunkan secara signifikan, serta lapangan kerja yang terus tercipta.

Pada 2020 hingga 2022, Indonesia telah menurunkan emisi karbon sebesar 42 persen dibandingkan perencanaan business as usual tahun 2015.

Emisi karbon yang turun tersebut dicapai melalui perbaikan pengelolaan sektor kehutanan dan penggunaan lahan atau forest and other land use (FOLU) serta mempercepat transisi energi menuju energi baru terbarukan.

Sebelumnya, viral di media sosial unggahan foto Jokowi berpidato dan ditinggal peserta konferensi.

Dikutip dari akun twitter @Bang #NalaR foto tersebut diberi keterangan “Menyedihkan memang melihat Presiden Jokowi yang dulu sangat dihormati dan disegani oleh forum internasional harus menerima fakta tidak lagi menerima perlakuan yang sama.

Saat ke Dubai bicara di conference lingkungan COP28, pada kesempatan Jokowi berpidato ditinggal oleh para audience yang sebagian besar terdiri dari delegasi NGO Global seperti Green Peace, Walhi, Save Borneo dan NGO lainnya. 

Mereka melakukan protes atas kebijakan Jokowi terkait Food Estate yang   dinilai gagal sementara sudah ratusan ribu hektar lahan hutan yang digunduli sehingga merusak lingkungan hutan Kalimantan.

Betapa malunya kita punya presiden jokowi ketika sedang berpidato ditinggalkan oleh para Delegasinya harga diri seorang presiden taro dimana?

Ini semua gara-gara Prabowo yang gagal total mengerjakan food estate tapi masih saja dibelain sama Jokowi, sangat menyedihkan..”


Reaksi & Komentar

بِئْسَمَا اشْتَرَوْا بِهِ أَنفُسَهُمْ أَن يَكْفُرُوا بِمَا أَنزَلَ اللَّهُ بَغْيًا أَن يُنَزِّلَ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ عَلَىٰ مَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ ۖ فَبَاءُوا بِغَضَبٍ عَلَىٰ غَضَبٍ ۚ وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ مُّهِينٌ البقرة [90] Listen
How wretched is that for which they sold themselves - that they would disbelieve in what Allah has revealed through [their] outrage that Allah would send down His favor upon whom He wills from among His servants. So they returned having [earned] wrath upon wrath. And for the disbelievers is a humiliating punishment. Al-Baqarah ( The Cow ) [90] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi