Jumat, 15/11/2024 - 10:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Analisis Data Indef: Anies Capres Terpopuler, tapi Citra Positifnya di Medsos Masih Rendah

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Perbincangan di media sosial mengenai figur calon presiden (capres) yang berhasil menyedot perhatian publik tertuju pada satu nama terpopuler, yaitu mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Hal tersebut terekam dalam Big Data Continuum Institute for Development of Economics and Finance (Indef) selama Juli sampai September 2022.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Peneliti senior Indef, Omar Abdillah menjelaskan, analisisnya tersebut berasal dari perekaman sekitar setengah juta percakapan di Twitter tentang perbincangan tokoh-tokoh capres dan cawapres 2024.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Ada 10 nama tokoh yang dijaring dalam riset ini dan selalu dibincangkan publik di media sosial,” ujar Omar dalam keterangan tertulisnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (31/10).

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Sepuluh nama tersebut, dijelaskan Omar, terpilih setelah Indef menerapkan metodelogi analisis data media sosial (medsos), dalam hal ini Twitter, melalui proses mesin analisis untuk penyaringan dari twit yang berasal dari robot/BOT dan buzzer.

Berita Lainnya:
Buruh Demo di Patung Kuda Jakarta Pusat, Tuntut Upah Naik 10 Persen dan Ancam Gelar Mogok Nasional
ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Aneka Bot dan buzzer dibuang, maka selanjutnya didapat analisis eksposur perbincangan, analisis sentiment perbincangan dan analisis ekonomi-related conversation per kandidat,” urainya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Hasilnya, dipaparkan Omar, untuk data tokoh paling populer yang selalu diperbincangkan di media sosial yakni Anies Baswedan sebagai tokoh paling populer.

“Anies diperbincangkan 276.202, Prabowo Subianto 145.278, Ganjar Pranowo 84.281, Erick Tohir 73.643, Puan Maharani 72.428, Agus Yudhoyono 62,480, Ridwan Kamil 50.054, Muhaimain Iskandar 19.060, Sandiaga Uno 15.621, Airlangga Hartarto 9.880,” bebernya.

Sementara, tokoh yang paling banyak disebut sebagai capres di medsos Twitter adalah Anies Baswedan sebanyak 9.024 perbincangan, Prabowo Subianto 6.891, Puan Maharani 3.940, Ganjar Pranowo 2.669, Erick Tohir 1.398.

Berita Lainnya:
MPR: Alhamdulillah Anies dan Ganjar Hadir di Pelantikan Prabowo-Gibran

“Kemudian keenam Agus Yudhoyono 1.391, disusul Muhaimin Iskandar 810, Airlangga Hartarto 553, Sandiaga Uno 117, dan Ridwan Kamil 107,” katanya.

Di lain hal, lanjut Omar, apabila melihat tren perbincangan bakal capres dengan persentase perbincangan positif paling tinggi, nama Anies Baswedan tercatat sangat rendah.

“Dari segi persentase perbicangan positif, Ganjar Pranowo di urutan pertama sebesar 86,76 persen, disusul Puan Maharani 86,58 persen, Prabowo Subianto 86,53 persen, dan Anies Baswedan 83,93 persen,” paparnya.

“Jadi, jika melihat dari tren popularitas vs perbicangan positif, maka capres Anies Baswedan menjadi tokoh sangat popular dibandingkan tokoh lain, namun perbincangan positif masih paling rendah,” demikian Omar menambahkan. 


Reaksi & Komentar

وَدَّ كَثِيرٌ مِّنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُم مِّن بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِّنْ عِندِ أَنفُسِهِم مِّن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ ۖ فَاعْفُوا وَاصْفَحُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ البقرة [109] Listen
Many of the People of the Scripture wish they could turn you back to disbelief after you have believed, out of envy from themselves [even] after the truth has become clear to them. So pardon and overlook until Allah delivers His command. Indeed, Allah is over all things competent. Al-Baqarah ( The Cow ) [109] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi