BANDA ACEH – Sebanyak 4.303 Jamaah Calon Haji (JCH) Embarkasi Aceh telah diberangkatkan ke Arab Saudi pada musim haji 1444 H/2023 M melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar.
Para tamu Allah itu diterbangkan mulai tanggal 24 Mei hingga 4 Juni 2023 dan tiba dengan selamat di Tanah Suci tersebut.
Sedangkan untuk Kloter 12 akan diberangkatkan minggu depan. Kloter terakhir tersebut merupakan JCH campuran provinsi Aceh dan Sumut yang berangkat melalui Bandara Kualanamu, Sumut.
Atas kesuksesan dan lancarnya pemberangkatan JCH Embarkasi Aceh tersebut, Anggota Komisi I DPR Aceh, Tgk H Irawan Abdullah, memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kanwil Kemenag Aceh.
“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada PPIH Kanwil Kemenag Aceh yang telah bekerja keras untuk memastikan kelancaran dan kesuksesan pemberangkatan JCH Aceh,” kata Tgk Irawan Abdullah, Jumat (9/6/2023).
Ia menjelaskan dirinya ikut membersamai dan melepas 393 jamaah haji kloter 11 di Asrama Haji Embarkasi Aceh pada Jumat, 2 Juni 2023 lalu. Dalam kesempatan tersebut juga menyerahkan bendera merah putih kepada ketua rombongan dan bersilaturrahim serta mendengar masukan-masukan dengan para jamaah yang akan berangkat.
“PPIH bertanggung jawab dalam menyelenggarakan perjalanan ibadah haji bagi JCH dari Aceh. Mereka berperan penting dalam memastikan bahwa proses pemberangkatan dan kepulangan jamaah berjalan dengan aman, nyaman dan teratur,” kata Tgk Irawan.
Anggota DPR Aceh daerah pemilihan Banda Aceh, Aceh Besar dan Sabang itu menambahkan PPIH Kanwil Kemenag Aceh dalam menyelenggarakan ibadah haji tahun ini telah melibatkan berbagai pihak, termasuk otoritas penerbangan, petugas haji, dan berbagai lembaga terkait lainnya.
Tentu saja dengan koordinasi yang baik dan upaya bersama, pemberangkatan JCH dapat dilaksanakan dengan lancar dan aman.
“Kami berharap semua JCH dari Aceh akan dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar dan membawa manfaat spiritual bagi semua jamaah. Tak lupa pula kita mendoakan jamaah haji tersebut mendapat haji yang mabrur dan kembali dengan selamat ke tanah air,” pintanya.
Meskipun demikian, Wakil Ketua F-PKS DPR Aceh itu mengungkapkan ada juga beberapa permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Diantaranya sistim visa bio yang merepotkan jamaah, karena umur jamaah yang sudah tua dan kurang akrab dengan IT.
“Apalagi ada beberapa jamaah yang menjelang berangkat, barkodenya tidak dapat dibaca. Walaupun ini memang kebijakan kerajaan Saudi,” katanya.
Ia menambahkan permasalahan lainnya, yaitu jumlah kuota haji tambahan untuk Aceh yang terlambat dinformasikan kepada masyarakat. Selain itu banyaknya jatah tambahan jamaah haji yang tidak ada yang mendaftar karena terkesan mendadak pemberitahuannya.
Hal itu mengakibatkan Kakankemenag Kabupaten/Kota diminta turun langsung untuk jemput calon jamaah atau jemput bola.
“Kita menginginkan hal-hal seperti itu harus menjadi pengalaman agar tidak terjadi lagi di tahun mendatang. Dengan perbaikan tersebut diharapkan pelaksanaan ibadah haji akan memberikan pelayanan yang maksimal kepada semua jamaah,” pungkasnya.[]