Jumat, 15/11/2024 - 12:51 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Anggota Kabinet Makan Nasi Kotak Selama Retreat Supaya Jadi Prajurit yang Loyal kepada Rakyat

BANDA ACEH – Makanan yang disuguhkan kepada anggota Kabinet Merah Putih dalam kegiatan pembekalan (retreat) di Magelang, Jawa Tengah, dinilai sebagai gambaran karakteristik kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang bekerja untuk menyejahterakan rakyat.Direktur Eksekutif Sentral Politika, Subiran Paridamos menuturkan, anggota kabinet yang disuguhi nasi kotak pada saat mengikuti retreat di Magelang dalam rangka menggembleng jiwa kepedulian para menteri, wakil menteri, dan pejabat setingkat menteri terhadap bangsa dan negara. 

“Presiden Prabowo hendak menegaskan bahwa Kabinet Merah Putih yang dipimpinnya tidak menjadikan jabatan sebagai sesuatu yang mewah dan istimewa,” ujar Subiran kepada Kantor Berita Politik RMOL, pada Sabtu, 26 Oktober 2024.

“Tetapi menjadikan itu sebagai amanah untuk benar-benar bekerja untuk kesejahteraan rakyat, bukan untuk kesejahteraan diri sendiri, golongan, atau partai,” sambungnya. 

Melalui suguhan makanan yang sederhana dalam kotak, yaitu berisi nasi, brokoli kukus, daging semur, udang balado, dan potongan ayam bumbu, Subiran menilai Prabowo tengah mengajak para anggota Kabinet Merah Putih untuk berempati terhadap kondisi rakyat Indonesia, yang mayoritas masih berada di kelas ekonomi menengah ke bawah. 

“Karena itu, Presiden Prabowo hendak membentuk orientasi para pejabat di Kabinet Merah Putih bahwa jabatan presiden, wakil presiden, menteri, wakil menteri, kepala badan, kepala lembaga tidak lebih hanyalah jabatan,” tuturnya.

Oleh karena itu, magister Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) itu berpandangan, Prabowo tengah mengajarkan nilai-nilai perjuangan dalam militer, yaitu menjalankan tugasnya semata-mata untuk kepentingan bangsa dan negara. 

“Dia ingin menunjukkan spirit yang sama seperti prajurit yang loyalitasnya, kerja kerasnya, disiplinnya, bahkan orientasi hidupnya bukan mencari kekayaan dari jabatan, tetapi untuk memberikan kinerja terbaik agar rakyat sejahtera, adil, dan makmur,” tutup sosok yang kerap disapa Biran itu


Reaksi & Komentar

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّن مَّنَعَ مَسَاجِدَ اللَّهِ أَن يُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ وَسَعَىٰ فِي خَرَابِهَا ۚ أُولَٰئِكَ مَا كَانَ لَهُمْ أَن يَدْخُلُوهَا إِلَّا خَائِفِينَ ۚ لَهُمْ فِي الدُّنْيَا خِزْيٌ وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ البقرة [114] Listen
And who are more unjust than those who prevent the name of Allah from being mentioned in His mosques and strive toward their destruction. It is not for them to enter them except in fear. For them in this world is disgrace, and they will have in the Hereafter a great punishment. Al-Baqarah ( The Cow ) [114] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi