BANDA ACEH – Direktur Eksekutif Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas menilai bahwa, AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) belum memenuhi kriteria sebagai bakal Cawapres Anies Baswedan di pilpres 2024.
Berdasarkan perhitungan politiknya, Ketua Umum Partai Demokrat tersebut sampai saat ini nilai jualnya masih sangat kecil.
Dalam politik dibutuhkan beberapa kriteria dalam membangun koalisi, sebagaimana disyaratkan Anies ke Cawapresnya.
“Bagus juga ketika Anies seperti enggan berpasangan dengan AHY. Kalau ikut Pilpres dan itu sangat-sangat kecil kemungkinan untuk bisa membantu pasangan menang. Jadi bukan hanya sekedar meremehkan AHY, tetapi memang ada hitung-hitungan politik,” ungkapnya dikutip dari Warta Ekonomi jaringan Suara.com pada Jumat, (21/10/2022).
Partai Demokrat merasa percaya diri dengan paket duet Anies-AHY yang dianggap cocok berpasangan di Pilpres 2024. Namun, menurutnya, pernyataan Anies soal kriteria Cawapres seolah tidak menganggap AHY.
Kriteria pertama yang disyaratkan Anies adalah sosok yang memberikan kontribusi dalam pemenangan.
“Sejauh ini elektabilitas AHY yang tercermin dari berbagai survei tidak banyak membantu mendongkrak elektabilitas Anies Baswedan jika mereka berpasangan,” katanya.
Kriteria kedua, Anies membutuhkan sosok yang dapat membantu memperkuat stabilitas koalisi. Secara hitungan politik jika Anies-AHY dipasangkan tidak cocok, karena akan terjadi gesekan antar sesama partai politik.
“Anies kan non Parpol ketika dideklarasikan oleh Nasdem, tentu akan membangun koalisi ketiga parpol itu Nasdem, PKS dan Demokrat tentunya Anies harus berpasangan dengan non parpol juga supaya kesepakatan ketiga parpol itu bisa tercapai,” ujarnya.
Kriteria ketiga, Anies membutuhkan sosok yang bisa membantu dalam pemerintahan yang efektif.
“AHY sendiri tidak punya pengalaman yang cukup dalam pemerintahan,” ungkap dia.