MEULABOH – Kemudahan akses terhadap pelayanan administrasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kini telah dirasakan oleh seluruh masyarakat.
Salah satunya Masykur (43), warga Kecamatan Meurebo, Kabupaten Aceh Barat. Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari segmen Pekerja Penerima Upah – Penyelenggaran Negara (PPU PN). Ia menuturkan bahwa dirinya merasakan langsung manfaat kehadiran Aplikasi Mobile JKN dan Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA).
Inovasi Aplikasi Mobile JKN dan PANDAWA yang dihadirkan BPJS Kesehatan untuk para peserta telah memberikan kemudahan bagi para peserta. Masykur mengaku bahwa salah satu manfaat yang dirasakannya adalah pada saat perubahan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dengan menggunakan PANDAWA dan mendaftar antrean melalui Aplikasi Mobile JKN.
“Memangkas waktu antrean dengan adanya Aplikasi Mobile JKN. Kita tidak perlu lagi datang ke kantor BPJS Kesehatan lalu menunggu antrean untuk dipanggil hanya sekedar untuk melakukan perubahan atau perbaikan data. Saya bisa memilih atau bisa mengubah sendiri Puskesmas ataupun klinik yang saya inginkan, cukup dengan aplikasi ini tanpa harus repot datang ke kantor BPJS Kesehatan,” ungkap Masykur, Jumat (07/07).
Masykur yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat merasa tidak hanya dirinya saja yang terbantu dengan kemudahan pelayanan administrasi di BPJS Kesehatan. Kemudahan tersebut juga dirasakan oleh rekan sejawatnya, terutama dalam hal perubahan atau perbaikan data dengan memanfaatkan layanan PANDAWA.
“Tidak hanya bagi saya saja, bagi teman-teman saya yang berprofesi sebagai guru juga terbantu sekali dengan adanya layanan PANDAWA untuk perubahan data. Misalnya untuk mengaktifkan status peserta anak yang berumur di atas 21 tahun yang masih kuliah, bisa lewat PANDAWA saja,” kata Masykur.
Kepada tim Jamkesnews, Masykur mengaku bahwa dirinya sudah pernah merasakan manfaat pelayanan kesehatan bagi anggota keluarganya baik itu anak ataupun isterinya dengan memanfaatkan Program JKN. Masykur menceritakan bahwa dua orang anaknya dilahirkan secara normal dengan memanfaatkan Program JKN.
“Anak saya yang ketiga saat itu demam tinggi, usianya pada saat itu masih lima tahun, karena khawatir dia akan kejang atau step, akhirnya saya bawa ke Rumah Sakit Cut Nyak Dhien saat jam lima malam. Alhamdullilah selama dirawat di sana tidak ada iur biaya yang dikenakan. Proses bersalin anak kedua saya saat itu melalui pertolongan bidan. Karena sudah dirasakan lebih nyaman di bidan, akhirnya anak ketiga saya pun proses bersalinnya juga secara normal di bidan,” ucap Masykur.
Bagi Masykur, Program JKN sangat bermanfaat. Ia mengapresiasi adanya transformasi terhadap mutu layanan dari sisi pengaduan peserta yang kini sudah difasilitasi prosesnya melalui Aplikasi Mobile JKN. Memasuki usia ke 55 tahun BPJS Kesehatan, Masykur memiliki harapan yang berkaitan dengan pengelolaan Program JKN. Dirinya berhadap terus ada perbaikan terhadap mutu layanan, baik dari sisi BPJS Kesehatan serta dari sisi fasilitas kesehatan.
“Sebuah transformasi mutu layanan yang baik. Saat ini proses pengaduan bisa (red: dilakukan) setiap waktu, hanya melalui Aplikasi mobile JKN. Saat ini juga sudah ada petugas Pemberian Informasi dan Penanganan Pengaduan di setiap rumah sakit. Dengan kondisi yang sudah berjalan ini, mudah-mudahan apa yang sudah berjalan dengan baik untuk dapat dipertahankan. Misalnya kemudahan dalam perubahan data melalui Aplikasi Mobile JKN. Semoga kualitas mutu layanan dapat terus ditingkatkan dengan semakin lebih dipermudah bagi peserta JKN,” ucap Masykur.[]
Editor : Biro Meulaboh.