Sabtu, 16/11/2024 - 07:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Bacakan Puisi Banteng yang Terluka, Komarudin: Jangan Jadi Pengecut Apalagi Pengkhianat

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan, Komarudin Watubun menerima obor api abadi Mrapen di lokasi Rakernas V PDIP di Ancol, Jakarta Utara, Kamis (23/5). Obor itu diserahkan langsung oleh Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto yang dibawa berlari dari Kemayoran, Jakarta Pusat.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

 

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Setelah penyerahan obor api abadi Mrapen, Komarudin kemudian lantas membacakan puisi berjudul ‘Banteng yang Terluka’. Dalam puisi itu, Komarudin meminta kepada kader PDI perjuangan untuk tidak menjadi pengecut atau pengkhianat.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Komarudin juga meminta kepada semua kader partai berlambang kepala banteng moncong putih untuk setia kepada Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Sementara itu, Hasto menyebut obor api abadi Mrapen dibawa langsung dari Grobogan, Jawa Tengah. Ia mengungkapkan, obor itu dibawa dengan cara berlari secara bergantian.

Berita Lainnya:
Kapolda NTT Klaim Pihaknya Berat Berhentikan Ipda Rudy Soik, Sebut Masih Punya Waktu untuk Banding

 

“Menempuh lebih dari 500 kilometer, melalui 20 kantor PDI Perjuangan, semua dengan satu tekad yang sama, sebagaimana disampaikan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri, bahwa PDI Perjuangan terus menggelorakan api perjuangan, menggelorakan semangat juang, menggelorakan suatu tekad bagi Indonesia Raya kita,” ucap Hasto.

 

Hasto mengutarakan, obor abadi Mrapen yang dibawa dengan cara berlari memiliki sejumlah makna. Salah satunya, agar setiap kader mampu mengalahkan egonya sendiri.

 

“Karena lari ini bukan hanya menyehatkan jiwa dan raga kita, dengan lari kita bisa belajar, bahwa seorang harus mengalahkan dirinya sendiri, mengalahkan terhadap ambisi kekuasaan, mengalahkan terhadap berbagai godaan gemerlapnya kekuasaan dan berlari ini kita berdikari karena kita tidak mungkin meminjam kaki orang lain. Tetapi kita menggunakan kaki kita dengan semangat kita saudara-saudara sekalian,” pungkasnya.

Berita Lainnya:
Polisi Bakal Periksa Eks Menkominfo Budi Arie Terkait Judi Online

 

Berikut puisi yang dibacakan Komarudin Watubun

 

Banteng yang terluka

 

Meskipun anak panah menembus sekujur tubuhku, 

 

Tetapi jeritan kesakitan ini, menyatukan jiwa dan ragaku untuk tetap berjuang, 

 

Bagaikan Obor Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam ini, 

 

Hai banteng-banteng yang gagah perkasa, 

 

Dari Merauke sampai ke Sabang, 

 

Dari Pulau Rote sampai ke Mangas, 

 

Jangan jadi pengecut apalagi pengkhianat 

 

Satukan barisan di bawah komando Megawati Soekarnoputri

 

Satyam Eva Jayate

Kebenaran Pasti Akan Menang

 

Kalibata, 23 Mei 2024

Komarudin Watubun


Reaksi & Komentar

وَمِنَ النَّاسِ مَن يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ البقرة [207] Listen
And of the people is he who sells himself, seeking means to the approval of Allah. And Allah is kind to [His] servants. Al-Baqarah ( The Cow ) [207] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi