Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY merespons temuan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menyebut, mempunyai menang Pilpres 2024 jika berpasangan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. AHY menyebut, akan membangun komunikasi dengan partai politik lain untuk bisa mencapai presidential threshold atau ambang batas pencalonan Presiden sebesar 20 persen.
“Sedangkan berbicara terkait dengan Pilpres, harus terlebih dahulu kita pahami adalah koalisinya presidential threshold 20 persen, ini tentu mempersyaratkan kami semua partai poltik termasuk Partai Demokrat untuk membangun koalisi nah tahapannya baru sampai disana,” kata AHY ditemui di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (17/4).
Meski demikian, putra sulung Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini enggan berandai-andai dipasangkan dengan Anies Baswedan dalam Pilpres 2024. Sebab, saat ini masih fokus untuk membangun koalisi agar tercapai ambang batas pencalonan presiden 20 persen.
“Kalau berandai-andai dengan pasangan A dan B misalnya, sedangkan presidential threshold tidak mencukupi saya rasanya tidak bisa berbicara lebih jauh dari itu,” tegas AHY.
Oleh karena itu, AHY menyampaikan pihaknya saat ini tengah membangun komunikasi ke setiap partai politik. Hal ini semata untuk mewujudukan koalisi partai untuk mencapai persyaratan presidential threshold.
“Saya tentunya bersama teman-teman yang lain terus melakukan silaturahmi dan juga komunikasi politik dengan partai lainnya,” tandas AHY.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas menyatakan pasangan Anies Baswedan – Agus Harimurti Yudhoyono memiliki peluang untuk menang pemilihan presiden dan wakil presiden. Dia mengungkapkan, kemungkinan pemilihan presiden maksimal hanya diikuti oleh tiga pasangan, mengingat presidential threshold yang cukup tinggi yakni 20 persen.
Abbas menunjukkan simulasi pilihan pada tiga pasangan. “Hasilnya, pasangan Anies-AHY mendapatkan 29,8 persen suara. Ganjar-Airlangga 28,5 persen. Prabowo-Puan 27,5 persen. Masih ada 14,3 persen yang belum menentukan pilihan,” papar Abbas.
Survei ini dilakukan pada 1.220 responden yang dipilih secara acak dengan metode multistage random sampling terhadap keseluruhan populasi atau warga negara Indonesia yang sudah memiliki hak pilih, yakni mereka yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.
Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1027 atau 84 persen. Sebanyak 1.027 responden ini yang dianalisis dengan argin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar kurang lebih 3,12 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling). Wawancara tatap muka dilakukan pada 13 – 20 Maret 2022.