BANDA ACEH – Perhelatan Formula E yang digelar pada Sabtu (4/6/2022) disebut-sebut sukses karena banyak ditonton secara langsung oleh masyarakat.
Hanya saja anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak justru menolak adanya anggapan tersebut.
“Saya tidak melihat sesuatu yang luar biasa,” ungkap Gilbert, Senin (6/6/2022).
Justru Gilbert menilai Formula E tidak lebih baik dari acara dangdutan dikarenakan besarnya biaya yang dikeluarkan tersebut.
Pasalnya biaya Rp 750 miliar yang dikeluarkan untuk menggelar ajang balap mobil listrik itu dinilai terlalu mahal untuk menghadirkan 10 ribu orang.
“Anda kebayang tidak? Dangdutan cuman Rp 30 juta, bisa 20 ribu hadir. Konser Slank mungkin Rp 100 juta, bisa 100 ribu yang hadir,” katanya.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta itu menilai biaya Rp 750 miliar dianggap tidak sesuai dengan apa yang telah dihasilkan.
“Ini Rp 750 miliar kan tidak wajar. Bagaimana anda bisa melihat ini berhasil kalau hanya melihat dari segi jumlah,” ungkap Gilbert.
Gilbert beralasan warga Jakarta tidak ada yang rela uang yang dipakai supaya bisa menggelar Formula E terbuang dengan begitu saja.
“Apakah kalian rela uang APBD dipakai buat ini? APBD kan uang rakyat juga. Masalahnya tidak ada yang rela rakyatnya,” katanya.