BANDA ACEH – Sepasang bayi kembar Palestina berusia empat hari tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza pada Selasa (13/8/2024), ketika ayah mereka pergi untuk mengurus akta kelahiran.
Anadolu Agency melaporkan kedua bayi tersebut baru saja lahir pada Sabtu (10/8/2024) di Deir al-Balah, namun kini tinggal nama imbas serangan brutal Negeri Zionis di apartemen mereka.
“Saya baru saja mendapatkan akta kelahiran untuk anak-anak saya yang baru lahir, Aysel dan Asser,” kata sang Ayah, Mohammad Abu al-Qumsan, kepada Anadolu Agency seperti dikutip Rabu (14/8/2024).
Kesedihannya pun tak terbendung meratapi kepergian dua buah hatinya.
Al-Qumsan mengatakan saat serangan terjadi, dirinya sedang mengurus akta kelahiran kedua anaknya di luar rumah. Panggilan telepon kemudian masuk ke ponselnya yang membawa kabar duka tersebut.
Seperti disambar petir di siang bolong, al-Qumsan lari ke Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir al-Balah dan mendapati kedua buah hatinya telah tiada. Bukan hanya dua bayi kembarnya saja, istrinya, Jumana Arafa, juga termasuk di antara para korban tewas.
“Aysel dan Asser adalah awal dan akhir kebahagiaan saya. Kebahagiaan saya tidak lengkap, dan sekarang menghilang,” ujarnya.
Sejak mengetahui kabar kehamilan Jumana, al-Qumsan telah menantikan hari-hari di mana ia bisa memiliki keluarga kecil yang utuh. Kini, harapannya tersebut hanya tinggal angan-angan.
Agresi Israel di Jalur Gaza hingga kini terus memakan korban jiwa. Per Rabu, jumlah warga Palestina yang meninggal dunia nyaris mencapai 40.000 jiwa. Mayoritas korban anak-anak dan perempuan.