Ada yang pakai pada yang Hijaz hingga kemudian langsung masuk wilayah, tihamahnya yakni Hadramaut.
“Nah ini umumnya wilayah-wilayah yang hadramaut, wilayah-wilayah tihamah Ke Yaman ya ke sebelah sana itu lebih lembut,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Tafsir Ketiga
Kemudian yang terakhir adalah tafsir yang kata Ustaz Adi Hidayat yang paling tepat.
“Paling tepat dan cenderung mayoritas menafsirkan itu,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Kata Ustaz Adi Hidayat maksud hadits itu adalah ukuran standar kelembutan yang dipraktekkan oleh orang-orang Anshar.
“Nabi itu ingin memotivasi kita untuk bersikap seperti orang Anshar,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Jadi dimanapun kalian berada, lintas generasi, lintas zaman contohlah orang Anshar.
“Orang Anshar lembut-lembut baik-baik, rendah hati. Walaupun aktivitas mereka itu banyak diantara mereka penggembala kambing,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Menurut Ustaz Adi Hidayat hadits ini menjadi satu pesan Nabi yang sangat dalam kepada kita.
“Maksudnya apa bersikaplah seperti orang Anshar dan umumnya mereka dari Yaman,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Namun Ustaz Adi Hidayat mengingatkan tidak semua orang Yaman itu disifati oleh hadits ini.
“Kecuali bila mereka karakteristiknya sama atau mendekati orang-orang Anshar in,” tandas Ustaz Adi Hidayat secara tegas.
Maka Ustaz Adi Hidayat mengingatkan untuk tidak menafsirkan misalnya semua orang yaman seperti ini.
“Tidak, hanya disini bukan spesifik memberlakukan untuk orang yaman secara khusus. Tidak ya,” kata Ustaz Adi Hidayat mengingatkan.
“Tapi yang dimaksud adalah orang-orang Anshar yang menjadi contoh dalam berkehidupan dan mereka asal keturunannya dari mana dari Yaman,” sambung Ustaz Adi Hidayat.
Maka Ustaz Adi Hidayat mengingatkan agar jangan jadikan hadits ini sebagai acuan untuk menilai orang-orang yaman kekinian.
“Kecuali bila sikap dan sifat mereka sesuai dengan besar itu maka masuk dalam kategori hadits ini,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Itulah penjelasan dari Ustaz Adi Hidayat mengenai hadits tentang iman dari Yaman.
Semoga artikel ini bermanfaat.
Disarankan agar bertanya langsung kepada ulama, pendakwah dan ahli agama Islam, agar mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.
Wallahua’lam