Bela Palestina dengan Luncurkan Rudal ke Israel, Ternyata Ada Hadits yang Menyebutkan Iman dari Yaman

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Yaman adalah negara pertama yang membela Palestina dengan meluncurkan rudal ke Israel.

Dalam beberapa hadits, Yaman disebutkan memiliki beberapa keutamaan.

ADVERTISEMENTS

Bahkan dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Iman dari Yaman.

ADVERTISEMENTS

Apakah maksud dari hadits Iman dari Yaman tersebut?

ADVERTISEMENTS

Berikut penjelasan Ustaz Adi Hidayat yang dirangkum oleh tvOnenews.com dari ceramah beliau di kanal YouTube Adi Hidayat Official pada Senin (6/11/2023).

ADVERTISEMENTS

“Kitabul Maghazi, Hadits Bukhari kitab nomor 64 nomor hadits 4388,” kata Ustaz Adi Hidayat.

ADVERTISEMENTS

Dari Abu Hurairah -raḍiyallahu anhu-, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ADVERTISEMENTS

“Telah hadir diantara kalian orang-orang Yaman. Mereka itu karakteristiknya lembut hatinya. Keimanan yang bisa jadi contoh itu, adalah pada Yaman, Fiqih ada pada Yaman, dan hikmah ada pada Yaman.” 

Kapan Hadits Ini Disampaikan oleh Nabi SAW dan Siapakah Orang Yaman?

Ustaz Adi Hidayat kemudian menjelaskan maksud hadits tersebut  dengan penerapan Asbabul wurud.

“Jadi kalimat ini disampaikan oleh Nabi setelah hijrah dari Mekah ke al-madinah al-munawwarah,” kata Ustaz Adi Hidayat. 

Hadits ini keluarnya dari lisan Nabi SAW saat Rasul berada di Tabuk.

“Tabuk itu wilayah Madinah,” kata Ustaz Adi Hidayat. 

Ternyata,  Ashar, orang madinah yang menerima Nabi SAW saat hijrah dari Mekkah, asal usulnya adalah dari Yaman.

“Mereka mulanya dari Yaman.  Penduduk besar etnis terbesar suku terbesar di Madinah pada masa itu sampai dengan kini,” jelas Ustaz Adi Hidayat.

Bahkan orang Yaman sudah ada jauh sebelum kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.

“Mereka 600 tahun sebelum kelahiran nabi itu sudah eksis, sudah maju, jadi sudah menjadi bagian dari penduduk yang memang sudah mengakar di sana. Itu asalnya dari Yaman,” kata Ustaz Adi Hidayat.

Menurut Ustaz Adi Hidayat, hadits tersebut  sesungguhnya saat Nabi SAW sedang memuji kalangan Anshar yang asal keturunan mereka itu dari Yaman.

“Untuk membedakan dengan yang datang yang Muhajirin dengan yang lain-lain yang berkehidupan di area al-Madinah,” jelas Ustaz Adi Hidayat. 

Tiga Pendekatan Ulama Tentang Hadits Iman dari Yaman

Jadi Negara Pertama yang Bela Palestina dengan Luncurkan Rudal ke Israel, Ternyata Ada Hadits yang Menyebutkan Iman dari Yaman, Ini Penjelasan dari Ustaz Adi Hidayat (istockphoto)

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa para ulama menafsirkan hadits tentang Iman dari Yaman melalui tiga pendekatan.

“Karena itu para ulama itu menafsirkan hadits ini dengan tiga pendekatan,” kata Ustaz Adi Hidayat.

Kata Ustaz Adi Hidayat, yang pertama tafsir jauh.

“Yang bukan mayoritas,” jelas Ustaz Adi Hidayat.

Kemudian yang kedua tafsir pertengahan.

“Yang tengah-tengah tapi tidak berlaku umum,” ujar Ustaz Adi Hidayat.

Sementara yang ketiga adalah yang menjadi patokan.

“Yang ketiga ini yang mayoritas ulama memahaminya dan ini yang jadi patokan kita,” ujar Ustaz Adi Hidayat.

Tafsir Pertama

Tafsir pertama ini adalah tafsir jauh yang tidak menjadikan concern mayoritas. 

“Apa itu? adalah posisi geografisnya,” kata Ustaz Adi Hidayat.

Sebagai informasi, berdasarkan letak geografis, di sebelah kanan dari  Makkah dengan Madinah adalah Yaman.

Sementara sebelah kiri dari Mekkah dan Madinah adalah Syria, Damaskus.

“Makanya di di Ka’bah itu ada rukun yamani, rukun samili,” kata Ustaz Adi Hidayat.

“Samali itu arah Syria ya arahnya arah Syam makanya disebut samal. Rukunnya syam,” sambung Ustaz Adi Hidayat.

Syam itu sekarang ada Syiria, Lebanon, Palestina, dan Yordania. 

“Terus ada rukun Yamani, arah Yaman, disebut Yaman yang arah kanan,” kata Ustaz Adi Hidayat.

“Secara topografi geografisnya orang-orang yang arahnya sebelah kanan ke sini nih dengan yang kesini itu lebih lembut dibandingkan dengan yang kiri kesini,” kata Ustaz Adi Hidayat menjelaskan.

Itulah penjelasan dari tafsir pertama.

“Tapi ini tafsir yang tidak banyak mayoritas condong disitu,” kata Ustaz Adi Hidayat

Tafsir Kedua

Sementara tafsir kedua menunjukkan orang Yaman secara umum. 

“Jadi bila dibandingkan dengan suku-suku Arab yang ada kan Arab itu banyak ya,” kata Ustaz Adi Hidayat.

Ada yang pakai pada yang Hijaz hingga kemudian langsung masuk wilayah, tihamahnya yakni Hadramaut.

“Nah ini umumnya wilayah-wilayah yang hadramaut, wilayah-wilayah tihamah Ke Yaman ya ke sebelah sana itu lebih lembut,” kata Ustaz Adi Hidayat.

Tafsir Ketiga

Kemudian yang terakhir adalah tafsir yang kata Ustaz Adi Hidayat yang paling tepat.

“Paling tepat dan cenderung mayoritas menafsirkan itu,” kata Ustaz Adi Hidayat. 

Kata Ustaz Adi Hidayat maksud hadits itu adalah ukuran standar kelembutan yang dipraktekkan oleh orang-orang Anshar.

“Nabi itu ingin memotivasi kita untuk bersikap seperti orang Anshar,” kata Ustaz Adi Hidayat.

Jadi dimanapun kalian berada, lintas generasi, lintas zaman contohlah orang Anshar.

“Orang Anshar lembut-lembut baik-baik, rendah hati. Walaupun aktivitas mereka itu banyak diantara mereka penggembala kambing,” kata Ustaz Adi Hidayat. 

Menurut Ustaz Adi Hidayat hadits ini menjadi satu pesan Nabi yang sangat dalam kepada kita.

“Maksudnya apa bersikaplah seperti orang Anshar dan umumnya mereka dari Yaman,” kata Ustaz Adi Hidayat.

Namun Ustaz Adi Hidayat mengingatkan tidak semua orang Yaman itu disifati oleh hadits ini.

“Kecuali bila mereka karakteristiknya sama atau mendekati orang-orang Anshar in,” tandas Ustaz Adi Hidayat secara tegas.

Maka Ustaz Adi Hidayat mengingatkan untuk  tidak menafsirkan misalnya semua orang yaman seperti ini.

“Tidak, hanya disini bukan spesifik memberlakukan untuk orang yaman secara khusus. Tidak ya,” kata Ustaz Adi Hidayat mengingatkan.

“Tapi yang dimaksud adalah orang-orang Anshar yang menjadi contoh dalam berkehidupan dan mereka asal keturunannya dari mana dari Yaman,” sambung Ustaz Adi Hidayat.

Maka Ustaz Adi Hidayat mengingatkan agar jangan jadikan hadits ini sebagai acuan untuk menilai orang-orang yaman kekinian.

“Kecuali bila sikap dan sifat mereka sesuai dengan besar itu maka masuk dalam kategori hadits ini,” kata Ustaz Adi Hidayat. 

Itulah penjelasan dari Ustaz Adi Hidayat mengenai hadits tentang iman dari Yaman.

Semoga artikel ini bermanfaat.

Disarankan agar bertanya langsung kepada ulama, pendakwah dan ahli agama Islam, agar mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.

Wallahua’lam

Exit mobile version