Jumat, 15/11/2024 - 10:39 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Bela UAS Meski Belum Pernah Bertemu, Lieus Sungkharisma: Ini Bukan Urusan Agama, Tapi Harga Diri Bangsa!

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Pembelaan dan dukungan diberikan aktivis Tionghoa Lieus Sungkharisma kepada Ustaz Abdul Somad (UAS) yang tidak diperbolehkan masuk oleh Singapura. Meskipun Lieus belum pernah bertatap muka atau bertemu langsung dengan UAS.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

 

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Menurut Lieus, karena masalah yang dialami UAS merupakan persoalan kedaulatan bangsa.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Hal itu disampaikan oleh Lieus dalam video yang diunggah di kanal YouTube Lieus Sungkharisma Official berjudul “Lieus Sungkharisma: Saya Tionghoa-Buddha, Soal Ust. Abdul Somad Ini Kedaulatan Bangsa”, pada Senin pagi (23/5).

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Saya mau mengomentari tentang Ustaz Abdul Somad yang enggak boleh masuk Singapura, walaupun beliau sudah, menurut keterangannya, beliau sudah cap, lewat, tasnya ditarik, dideportasi,” ujar Lieus seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Senin pagi (23/5).

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Lieus mengaku belum pernah bertemu, jabat tangan, maupun berdiskusi dengan UAS. Namun demikian, dirinya tergerak untuk memberikan komentar usai mendapatkan kiriman tulisan dari aktivis Syahganda Nainggolan tentang penolakan Singapura kepada UAS.

Berita Lainnya:
Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Kalian Sebelum Namamu Muncul ke Publik
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Sejarah memang, Singapura itu dulu kepunyaan orang Melayu, Ustaz Abdul Somad itu orang Melayu. Jadi aneh buat saya, orang yang mempunyai wilayah karena sejarah Singapura itu dalam tulisan Dr Syahganda itu, itu dulu bersatu dengan Malaysia, tiba-tiba sekarang yang berkuasa di sana bukan orang Melayu, tapi sekarang di sana yang berkuasa adalah orang Tionghoa penguasanya,” papar Lieus.

Lieus menegaskan, apa yang dialami oleh UAS bukanlah urusan agama, melainkan urusan bangsa dan harga diri bangsa Indonesia.

“Ustaz Abdul Somad saya lihat itu sebagai simbol, sebagai bagian dari negeri ini yang berkunjung bersama keluarga dipermalukan itu. Boleh masuk, kemudian ditarik, disuruh pulang. Padahal dia tamasya dengan anak istri. Bukan untuk ceramah. Jadi ditolaknya Ustaz Abdul Somad di Singapura ini, masalah harga diri bangsa,” tegas Lieus.

Berita Lainnya:
Menengok Suasana Lapor Mas Wapres, Warga Nampak Mengantre Sejak Pagi

Lieus menilai, jika seorang UAS yang memiliki jutaan pengikut diperlukan tidak baik oleh Singapura, maka tak terbayang jika perlakuan itu juga dilakukan kepada warga negara Indonesia lainnya.

“Jadi saya melihat, Singapura hanya welcome dan memberikan karpet merah, hanya kepada para koruptor dari Indonesia. Seorang ulama sebesar Ustaz Abdul Somad bisa digituin. Saya bukan karena dia ustaznya, tapi saya melihat warga negara Indonesia diperlakukan oleh negara yang cuma sebesar, kalau di peta itu istilahnya cuma red dot, karena bentuknya enggak ada, cuma titik merah. Jadi keterlaluan itu,” terang Lieus.

Dengan kejadian yang dialami oleh UAS, kata Lieus, sudah saatnya bangsa Indonesia menunjukkan kecintaannya kepada Merah Putih, NKRI, sebagai negara yang berdaulat.

“Jangan sampai ada warga negara yang dizolimi, dihina, dipermalukan di luar negeri seperti yang dilakukan Singapura terhadap Ustaz Abdul Somad,” pungkas Lieus. 


Reaksi & Komentar

وَاتَّقُوا يَوْمًا لَّا تَجْزِي نَفْسٌ عَن نَّفْسٍ شَيْئًا وَلَا يُقْبَلُ مِنْهَا شَفَاعَةٌ وَلَا يُؤْخَذُ مِنْهَا عَدْلٌ وَلَا هُمْ يُنصَرُونَ البقرة [48] Listen
And fear a Day when no soul will suffice for another soul at all, nor will intercession be accepted from it, nor will compensation be taken from it, nor will they be aided. Al-Baqarah ( The Cow ) [48] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi